Palembang Tuan Rumah Peparpenas 2023, Paralimpik Khusus Pelajar
Ketua NPCI Sumsel Ryan Yohwari (IDN Times/Feny Maulia Agustin)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Even olahraga khusus penyandang disabilitas atau Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (Peparpenas) ke-X mulai berlangsung di Palembang hingga 5 Agustus 2023. Kegiatan tersebut digelar di sejumlah venue Jakabaring Sport City (JSC).
"Peparpenas tahun ini di Palembang, pertama kali diadakan di luar Pulau Jawa sebagai tuan rumah," ujar Ketua National Paralympic Committee Indonesia (NPCI), Rian Yohwari, Selasa (1/8/2023).
Baca Juga: Sriwijaya FC Kedatangan Chencho Gyeltshen, Pemain Asing dari Buthan
1. Peserta Peparnas X mencapai 900 atlet
Salah satu atlet disabilitas asal Kota Kediri saat sedang berlatih, IDN Times/ istimewaSeluruh kontingen Peparpenas X sudah bersiap dan mulai datang ke Palembang sejak 29 Juli 2023. Namun untuk gelaran pertandingan semua cabang olahraga (Cabor) baru berlangsung 1 Agustus 2023.
"Jumlah peserta 900-an orang dari 26 provinsi yang ada di Indonesia," ujarnya.
Baca Juga: Sriwijaya FC Tolak Format Kompetisi Liga 2 Tanpa 16 Besar
2. Peparnas X di Palembang diharapkan sukses digelar
Atlet di Peparnas Papua 2021 (Dok.IDN Times/istimewa)Rian mengatakan, Palembang ditunjuk sebagai tuan rumah Peparpenas karena Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) telah diadakan di Sumsel. Panitia penyelenggara berharap Peparpenas di Sumsel juga ikut sukses.
"Akhirnya kami usulkan ke Pak Menteri dan minta persetujuan Pak Gubernur sampai akhirnya disetujui," katanya.
3. Peparnas tahun lalu tanpa cabor Boccia
ilustrasi olahraga renang (pexels.com/Guduru Ajay bhargav)Ryan berharap, Palembang sebagai tuan rumah Peparpenas X dapat memberikan kesan baik, sehingga pada even olahraga selanjutnya Bumi Sriwijaya tetap jadi prioritas pilihan tuan rumah untuk kegiatan lain.
"Peparpenas tahun ini ada 6 cabang olahraga. Ada para bulutangkis, tenis meja, catur, atletik, renang, dan boccia. Kalau tahun sebelumnya di Jakarta hanya 5 pertandingan tanpa boccia," jelas dia.
Baca Juga: GSJ Tak Dikunjungi FIFA, Palembang Batal Tuan Rumah Piala Dunia U-17?
