Daerah Terpencil-Pinggir Sungai Sumsel Melek Digital dengan Biznet

- Biznet membangun jaringan fiber optik BNCS-1 di bawah laut untuk menyambungkan akses internet di Pulau Jawa, Sumatra, dan Bangka.
- Teknologi BNCS-1 sudah terealisasi di Sumatra Selatan sejak 2024 dan terhubung dengan kabel bawah laut sepanjang Jawa dan Sumatra.
- Ekspansi Biznet juga menyasar kepulauan Sulawesi dan Kalimantan serta memberikan dampak positif bagi masyarakat terpencil dalam hal pendidikan dan peluang usaha.
Palembang, IDN Times - Menarget akses internet tiada batas dan membangun koneksi jaringan tanpa kesenjangan hingga menghindari kesenjangan layanan digital di Indonesia, Biznet membagun teknologi jaringan fiber optik perdana di bawah laut.
Bernama Biznet Nusantara Cable System-1 (BNCS-1), jaringan ini menyambungkan koneksi internet sepanjang Pulau Jawa, Sumatra dan Bangka. Tujuannya, agar daerah terpencil dan pemukiman pinggir sungai mendapatkan layanan internet merata.
1. Teknologi BNCS 1 pakai kabel optik pasif sistem Marine point of presence (POP)

Menurut Senior Manager Marketing Biznet, Adrianto sulistyo, khusus di Sumatra Selatan (Sumsel) teknologi BNCS-1 sudah terealisasi di Sungsang sejak 2024. Jaringan ini terhubung dengan kabel bawah laut sepanjang Jawa dan Sumatra.
"Jaringan bergerak melalui Kalianda, Bandar Lampung, kemudian di Mesuji, OKI (Ogan Komering Ilir) daerah Lempuing, baru masuk Palembang terutama di kawasan Sungsang. Selanjutnya masuk ke Bangka dan Mentok menuju ke Jakarta," jelas dia, Minggu (25/5/2025).
Mekanisme jaringan kabel bawah laut kata Adrianto memakai kabel optik pasif sistem Marine point of presence (POP). Layanan ini lanjutnya, dalam konteks teknologi internet, mengacu pada lokasi fisik atau titik akses yang menghubungkan pengguna ke internet, terutama di area maritim atau laut.
"Pelaksanaan (proses pembangunan kabel bawah laut) bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan tim maritimnya. Kita mengurus ijin dan segala sesuatu berdasarkan intruksi mereka (pemerintah). Secara infrastruktur (pembangunan) dua minggu sudah selesai," kata Adrianto.
2. Teknologi BNCS-1 kejar digitalisasi di daerah 3T

Teknologi terbaru Biznet dengan jaringan BNCS-1 jadi wujud ekspansi perusahaan jasa dan layanan internet mengupayakan perkembangan digitalisasi menembus daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T).
Harapannya dengan inovasi jaringan dan teknologi memperkuat layanan internet, pemerintah daerah dan pusat mendukung visi tersebut dengan regulasi dan aturan jelas. Sehingga pembaruan teknologi makin gencar terealiasi dan terwujud lebih baik.
Adrianto mengatakan, saat ini Biznet terus mengupayakan layanan optimal, terutama dalam kekuatan infrastruktur kabel mandiri dari hulu dan hilir. Keberasaan kabel bawah laut jadi bukti merata bandwith di Jawa dan Sumatra dengan kualitas unggul.
"Ekspansi Biznet dari Juni 2024 untuk kabel bawah laut saat ini sudah memiliki bandwith lebih besar 30 persen hingga 400 Mbps dengan harga mulai dari Rp175 ribu," katanya.
Setelah keberhasilan layanan di Sungsang, terdekat Biznet menyasar titik akses internet di daerah Pangkalai Balai, Betung dan kawasan sekitar Bayung Lincir. Kemudian untuk di luar Sumatra, menarget kepulauan Sulawesi dan Kalimantan.
3. Biznet komitmen perkuat operasional jaringan dan perawatan infrastruktur

Senior Manager Biznet Sumbagsel Dedi Riyanto menambahkan, jaringan kabel Biznet saat ini sudah tersedia lebih dari 50 persen luasan Kota Palembang. Yakni dari 107 kelurahan yang ada, jaringan internet milik kabel Biznet telah terakses di 85 kelurahan.
"Tak hanya Palembang untuk daerah di pinggiran di sekitar sisi Sungai Musi, banyak dari pengguna Biznet bisa memanfaatkan jaringan untuk program positif sehingga bisa menghasilkan (uang)," katanya.
Kemudian dampak positif lainnya adalah masyarakat di daerah terpencil bisa memanfaatkan pembelajaran dan kegiatan belajar dengan akses internet. Siswa di sana bisa melek digital dan menggunakan teknologi dalam pencairan mata pelajaran yang sulit dipahami dari buku.
"Impact-nya, sekolah di sana melakukan KBM seperti biasa dengan mereka (siswa) lebih aktif untuk browsing," jelas dia.
Ke depan, perluasan layanan internet dan peningkatan sambungan kabel jaringan fiber optik lebih unggul tetap berkoordinasi dengan pemerintah setempat melalui penguatan operasional dan perawatan.
"Termasuk melakukan patroli sebagai upaya luar biasa. Jangan sampai terkoneksi tapi tidak ada maintance," katanya.