Warga Muba Masak Ular Sanca yang Terperangkap di Corong Ikan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Musi Banyuasin, IDN Times - Warga Desa Rantau Panjang, Kecamatan Lawang Wetan, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), dibuat heboh dengan penemuan ular sanca moting kembang sepanjang 10 meter di tambak ikan milik warga, Jumat (17/3/2023).
Ular bernama latin Phyton Reticulatus itu tersangkut di corong ikan dalam keadaan mati. Bangkai ular itu sempat menarik perhartian warga yang hendak melihat dan memegang, namun kemudian langsung dipotong untuk dimasak.
Baca Juga: Muaratara Dikepung Banjir, Dinkes Siapkan Anti Bisa Ular
1. Ular langsung dimasak warga
Kepala Desa Rantau Panjang, Mansyur, membenarkan penemuan ular sepanjang 10 meter tersebut oleh warga yang memiliki corong ikan.
"Ular itu masuk corong ikan warga karena air Sungai Musi yang mengalami kenaikan," ujar Mansyur, Jumat (17/3/2023).
Ia menambahkan, reptil besar tersebut lantas dibawa ke daratan. Setelah diukur, ular itu memiliki panjangnya kurang lebih 10 meter.
"Ularnya sudah dipotong dan dimasak oleh warga. Corong tersebut milik Amriani. Saat kejadian, ia sedang menunggu hasil corong ikan," jelasnya.
Baca Juga: Viral Puluhan Gajah Sumatra Melintas Mendekati Perkebunan Warga
2. Camat imbau kurangi aktivitas di sungai
Camat Lawang Wetan, Candra, mengimbau agar warga yang tinggal di Daerah Aliran Sungai (DAS) tidak teralalu intens beraktivitas di air. Menurutnya, kondisi air Sungai Musi sedang mengalami kenaikan debit.
"Kita mengimbau warga lebih berhati-hati dalam beraktivitas. Kurangi kegiatan di air, karena air dalam keadaan naik," imbaunya.
3. Sanca kembang sering diburu karena keindahan kulitnya
Ular sanca kembang menyebar di hutan-hutan Asia Tenggara. Untuk di Indonesia tersebar mulai dari Pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa, Nusa Tenggara (hingga Timur), serta Sulawesi.
Sanca kembang sering dipelihara karena relatif jinak dan memiliki kulit indah. Namun di balik itu, sanca banyak diburu untuk diambil kulitnya yang bermutu baik.
Lebih dari 500.000 potong kulit sanca kembang diperdagangkan setiap tahun. Sebagian besar kulit-kulit ini diekspor dari Sumatra dan Kalimantan. Semua adalah hasil tangkapan di alam liar.
Baca Juga: Pria di Banyuasin Tewas Diterkam Buaya Muara Saat Menjaring Udang