Warga Temukan Makam Aksara Arab, Diduga dari Kesultanan Palembang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Sebuah makam kuno dengan tulisan Arab ditemukan di kawasan Pasar 16 Ilir Palembang. Makam kuno yang diperkirakan berasal dari abad ke-17 itu, berada di kawasan proyek Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL).
Video berdurasi 19 detik yang beredar sejak beberapa waktu lalu di media sosial soal penemuan makam tersebut, kini menjadi perbincangan masyarakat luas.
"Kalau melihat aksaranya diperkirakan berasal dari abad ke-17. Namun perlu diteliti lebih jauh mengenai aksara yang ada," ungkap Retno Purwanti, seorang arkeolog dari Kantor Arkeologi Sumsel, Minggu (16/1/2022).
1. Balai Arkeologi bersurat ke Waskita
Retno menjelaskan, pihaknya belum melihat secara langsung makam tersebut. Dalam waktu dekat, pihaknya akan memastikan datang ke makam sambil menunggu tindak lanjut dari pengelola proyek.
"Untuk melakukan penelitian, kita masih menunggu respon dari PT Waskita Karya. Surat sudah dilayangkan," beber dia.
Baca Juga: Mengecek Fakta Harta Karun Kerajaan Sriwijaya di Palembang
2. Pemkot akan periksa lokasi galian
Penemuan itu juga sudah ditanggapi oleh Sekertaris Daerah (Sekda) Palembang, Ratu Dewa. Menurut Dewa, pihaknya telah meminta Dinas Kebudayaan memeriksa dan berkoordinasi kepada pihak terkait mengenai penyelamatan dugaan situs-situs kebudayaan.
"Dinas Kebudayaan sudah menindaklanjuti dan langsung berkoordinasi dengan Waskita Karya terkait hal tersebut," jelas dia.
Baca Juga: Masuknya Islam dan Asimilasi Kerajaan Maritim Sriwijaya
3. Dugaan situs budaya penting Kesultanan Palembang
Penggagas Komunitas Sahabat Cagar Budaya Palembang, Robby Sunata melalui akun Twitter miliknya @robbysunata menduga, penemuan makam beraksara Arab tersebut merupakan kawasan Kuto Cerencangan atau Kuto Beringin Janggut, ibu Kota Kesultanan Palembang.
Lebih lanjut, menurutnya wilayah penting kesultanan Palembang ada tiga yakni Kuto Gawang, Kuto Besak dan Kuto Cerencangan.
"Ada enam nisan dan sudah ditutup kembali. Ada usaha untuk menutupi makam tersebut," tutup dia.
Rencananya tim dari penggiat sejarah, Dinas Kebudayaan Palembang dan Balai Arkeologi, akan kembali ke lokasi besok guna mencari tahu temuan itu.
Baca Juga: Tergerus Pembangunan, Situs Kerajaan Sriwijaya Berubah Jadi Perumahan