Truk Masuk Jurang di Lahat Sumsel, 31 Siswa SD Selamat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lahat, IDN Times - Warga Desa Bunga Mas, Kecamatan Kikim Timur, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan (Sumsel), Rabu (12/2) pagi, dikejutkan dengan terperosoknya truk pengangkut 31 siswa SD ke jurang sedalam tiga meter di kawasan tebing maut, tak jauh dari desa tersebut.
Jatuhnya truk milik PT Prisma Cipta Mandiri (PCM) yang dikendarai karyawan perusahaan dan biasa mengantar jemput pelajar sekolah di sekitar perusahaan tersebut, terjadi sekitar pukul 07.00 WIB.
"Saat berada ditanjakkan, mesin bus tersebut tiba-tiba mati. Jadi mobil mundur dan terperosok ke dalam jurang," ujar Paur Humas Polres Lahat Aiptu Lispono, Rabu (12/2).
1. Tak ada korban jiwa, siswa, karyawan dan sopir bus hanya mengalami luka-luka
Walau truk tersebut terjerembap ke dalam jurang, namun tidak menimbulkan korban jiwa. Hanya saja, sebanyak 31 siswa, satu sopir dan dua karyawan yang berada dalam truk tersebut, harus dilarikan ke puskesmas terdekat untuk diberi pertolongan.
"Seluruh korban selamat, hanya mengalami luka-luka. Namun yang mengalami luka cukup serius itu karyawan perusahaan. Kalau yang lainnya luka ringan, tidak ada yang tewas," kata Lispono.
2. Truk perusahaan yang biasa mengantar pelajar di sekitar perusahaan ke sekolah
Lispono menuturkan, memang truk milik perusahaan itu sudah terbiasa mengangkut pelajar yang berada di sekitar kawasan perusahaan, baik pergi maupun pulang sekolah.
"Kita masih proses evakuasi truk tersebut dari jurang," tutur dia.
Baca Juga: Diterpa Hujan Deras 6 Jam, Sebagian Area Lahat Terendam dan Longsor
3. Polisi duga truk terlalu uzur untuk melewati kondisi tebing di Lahat
Lispono menduga, kondisi truk yang sudah tua dan tidak kuat lagi untuk dioperasionalkan. Pihaknya menyarankan kepada perusahaan untuk tidak lagi menggunakan truk sejenis, mengingat kondisi jalan di perbukitan mengharuskan kendaraan yang prima.
"Kecelakaan diakibatkan kondisi jalan yang buruk dan menanjak. Kondisi mobil juga diduga kurang perawatan dan tidak layak pakai, apalagi untuk sarana angkutan anak sekolah," tandas dia.