Masuk Palembang, Polda Sumsel Ciduk Kurir Sabu asal Timur Tengah

Kemasan sabu bergambar pohon palm seberat 1.090 gram

Palembang, IDN Times - Narkoba jenis sabu yang dikemas dalam bungkus dengan tulisan Arab dengan gambar pohon palm ciri khas Timur Tengah seberat 1.090 gram, gagal edar di Kota Palembang.

Sabu yang diduga memang dari Timur Tengah tersebut, disebut Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumsel merupakan sabu jenis baru.

"Sabu ini bukan sabu lokal atau yang biasa masuk ke Indonesia. Sabu ini jenis baru yang di impor langsung dari Timur Tengah," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat, Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi, Rabu (12/2). 

1. Polisi masih menduga sabu asal Timur Tengah masuk Indonesia lewat udara

Masuk Palembang, Polda Sumsel Ciduk Kurir Sabu asal Timur TengahPemusnahan barbuk sabu (IDN Times/Istimewa)

Supriadi mengungkapkan, narkoba itu masuk ke Indonesia melalui jalur udara yang dibawa oleh tiga sindikat, yakni Alfian, (33), Reza Fahlevi (32) dan Teungku Reza Johan Syah, dari Aceh. Ketiganya ditangkap oleh petugas kepolisian di depan sebuah Alfamart di jalan Radial dengan barang bukti.

"Ini yang masih kita dalami. Karena ini barang impor, maka setidaknya pasti melalui jalur udara atau laut. Hal ini juga yang akan kita dalami," ungkap dia.

2. Polda akan uji lab sabu baru bersama BNNP

Masuk Palembang, Polda Sumsel Ciduk Kurir Sabu asal Timur TengahPress release polda Sumsel atas tangkapan sabu asal timteng (IDN Times/Istimewa)

Setelah penangkapan ini, Polda Sumsel akan bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumsel, guna melakukan pemeriksaan kandungan sabu jenis baru ini.

"Kita belum tahu ada perbedaan atau tidak, yang jelas akan kita bawa ke BNN untuk dilakukan pemeriksaan di Labnya," kata Supriadi.

3. Polda Sumsel menduga ada sabu lain yang sempat masuk ke Palembang

Masuk Palembang, Polda Sumsel Ciduk Kurir Sabu asal Timur TengahIlustrasi (IDN Times/Mia Amalia)

Sementara itu, Direktur Reserse Narkoba Polda Sumsel, Kombes Pol Heri Istu menjelaskan, saat penangkapan ketiga tersangka itu akan mengedarkannya ke Jambi dan Palembang. Mereka bersama jaringannya sudah mengatur pengedaran narkoba tersebut ke Jambi dan Lampung.

Hanya saja, sambung dia, saat akan mengantar ke Lampung, mereka hilang kontak dan diarahkan oleh sang bandar untuk ke Palembang, hingga akhirnya tertangkap. Ketiga tersangka itu, dari Aceh menyewa dua mobil, yang satu membawa sabu dan satunya sebagai pengawas terhadap mobil yang berisi sabu.

"Mereka berjalan secara beriringan. Barang tersebut mereka simpan di dalam sebuah tas punggung yang disimpan di salah satu mobil," jelas dia.

Heri melanjutkan, Polda Sumsel menduga ada sabu lain yang sempat masuk ke Palembang. Sehingga pihaknya akan mengorek lebih dalam keterangan dari ketiga tersangka.

"Sejauh ini kami masih mendalami terlebih dahulu. Mungkin ada sindikat lainnya," ujar dia.

Baca Juga: BNNP Sumsel Gagalkan Peredaran 36 Kg Sabu untuk Pesta Tahun Baru 

4. Sekali antar sabu, tersangka dibayar bandar hingga Rp50 juta

Masuk Palembang, Polda Sumsel Ciduk Kurir Sabu asal Timur TengahIDN Times/Mia Amalia

Pengakuan tersangka Alfian alias Fian (33), sudah beberapa kali menjadi kurir pengantar sabu dari Aceh ke Sumbagsel. Warga Kampung Pamahan, Jatiasih, Kota Bekasi itu mengaku tergiur upah yang diberikan bandar sebesar Rp50 juta untuk satu kali jalan. Kemudian tambahan Rp20 juta saat perjalanan.

"Selama membawa paket sabu ke Palembang, saya tidak tahu siapa yang akan menerima. Saya hanya fokus mengantar. Nanti ada yang menghubungi," tandas dia.

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya