Kapolda Sumsel Ancam Copot Anggota yang Pungli Saat Larangan Mudik

Irjen Pol Eko Indra akui sudah terima laporan oknum anggota

Palembang, IDN Times - Kapolda Sumatra Selatan (Sumsel), Irjen Pol Eko Indra Heri mengakui, sudah mendengar jika ada oknum anggotanya yang diduga melakukan pungutan liar (pungli).

Oknum anggota itu diduga hendak meminta uang kepada pengendara saat menjaga posko penyekatan di Simpang Nilakandi, Palembang. Eko menjelaskan, dirinya akan mengambil keputusan secara tegas kepada oknum tersebut.

"Saat ini sedang kita periksa, kalau memang benar akan kita copot," ungkap Eko, Jumat (7/5/2021).

1. Kapolda Sumsel minta anggotanya tetap humanis

Kapolda Sumsel Ancam Copot Anggota yang Pungli Saat Larangan MudikPerdebatan antara pengendara dan oknum polisi (IDN Times/istimewa)

Eko menyayangkan di hari pertama larangan mudik, ada oknum kepolisian yang melakukan perbuatan melanggar penjagaan posko penyekatan. Ia berharap pihaknya tidak lagi mendapat laporan yang sama ke depan.

Selain soal pungli, Eko mengaku mendapat banyak laporan soal banyaknya masyarakat yang melakukan mudik, meski sudah ada pengumuman larangan.

"Banyak protes di lapangan itu biasa, yang penting anggota kita diminta tetap humanis. Makanya ada perwira di lapangan," ungkap Eko.

Baca Juga: Ombudsman Sumsel Sesalkan Oknum Polisi Pungli Saat Larangan Mudik

2. Kapolda akui banyak yang mudik lokal

Kapolda Sumsel Ancam Copot Anggota yang Pungli Saat Larangan MudikKendaraan yang menjadi korban pungli saat masuk Palembang (IDN Times/Rangga Erfizal)

Polda Sumsel terus meminta seluruh jajarannya agar terus memantau di pintu perbatasan antar kabupaten, kota, dan provinsi. Tugas tersebut demi menjaga agar tidak ada pemudik yang melakukan perjalanan.

"Evaluasi hari pertama banyak kendaraan yang terpaksa kita putar balik. Kebanyakan memang yang melakukan mudik lokal," jelas dia.

3. Pungli di hari pertama penyekatan

Kapolda Sumsel Ancam Copot Anggota yang Pungli Saat Larangan Mudikdok.IDN Times

Sebelumnya, oknum anggota Polisi berpangkat Aipda terlibat cekcok mulut dengan penumpang asal Kayuagung, Ogan Komering Ilir (OKI). Saat itu, diduga oknum anggota kepolisian yang bertugas di Posko Penyekatan Simpang Nilakandi, meminta pengendara uang Rp100.000 agar bisa melewati posko penyekatan, Kamis (6/5/2021). 

Pengendara tersebut tidak terima dimintai uang, lantaran menurutnya tidak sedang mudik. Mereka datang ke Palembang untuk mengurus mobil yang kecelakaan.

"Ini polisi minta uang sama saya Rp100.000 untuk masuk Palembang. Padahal saya sudah jelaskan, keperluan saya ke Palembang hanya untuk mengambil mobil yang kecelakaan," ungkap sang pengendara.

Baca Juga: Hari Pertama Larangan Mudik Tak Berjalan Mulus di Sumsel

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya