3 Kabupaten Membara di Sumsel Dikepung Api Karhutla
![3 Kabupaten Membara di Sumsel Dikepung Api Karhutla](https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20230908/img-20230908-wa0035-be99b9e6370e59d1dfab0bcf221f7f8d_600x400.jpg)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang melanda sebagian wilayah Sumatra Selatan (Sumsel), tercatat ada lima wilayah yang masih membara akibat kebakaran dan dalam penanganan tim Manggala Agni.
"OKI ada tiga titik pemadaman yakni Desa Jungkal, Desa Deling, dan Jalan Tol Kapal Kilometer 321. Lalu Banyuasin di kawasan Sungai Rengit, dan daerah Ibul Kabupaten Ogan Ilir," ungkap Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sumatera, Ferdian Kristianto, Selasa (19/9/2023).
Baca Juga: Penerbangan Bandara SMB II Palembang Terganggu karena Kabut Asap
1. Tim darat difokuskan menyisir kebakaran
Ferdian menerangkan, pihaknya menurunkan tim darat untuk menyisir kebakaran dan memadamkan api. Sedangkan helikopter water boombing membantu pemadaman dengan menyiramkan air dari udara.
"Kami upayakan pemadaman sebaik mungkin," jelas dia.
Baca Juga: Palembang Menjadi Kota dengan Kualitas Udara Terburuk di Indonesia
2. Tim dari Jambi bergeser ke Sumsel
Untuk mengantisipasi tiga lokasi kebakaran di Sumsel, pihaknya menggeser tim Manggala Agni dari Jambi. Tiga regu ditugaskan di Sepucuk, tiga regu di Jungkal, satu regu di Deling, dan dua regu di Sungai Rengit.
"Selanjutnya satu regu di Ibul (Ogan Ilir), dua regu di Pedamaran OKI. Kemudian satu regu lagi mobile bergerak ke pengamanan jalan tol," jelas dia.
3. Helikopter water bombing terkendala sumber air
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatra Selatan (BPBD Sumsel), Ansori menjelaskan, masif terjadi kebakaran hingga pertengahan September di OKI. Kondisi kebakaran terjadi di wilayah gambut yang sulit dipadamkan.
"Itu gambut semua sehingga sulit dipadamkan. Sekarang gambutnya sudah meluas terbakar," jelas dia.
Menurut Ansori, kendala saat ini adalah kekeringan yang menyulitkan helikopter water boombing mencari air untuk pemadaman.
"Personel di lapangan sudah susah mencari sumber air di darat. Paling efektif sekarang adalah water bombing," tutup dia.
Baca Juga: Asap Karhutla Selimuti Jalan Lintas Sumatra, Jarak Pandang Berkurang