24 Sampel Varian B117 dari Pasien Pertama Palembang Keluar

Litbangkes mengungkap semua sampel hasilnya negatif

Palembang, IDN Times - Dinas Kesehatan Sumatra Selatan (Dinkes Sumsel) mengonfirmasi 24 sampel dari kontak pasien yang terpapar virus B117 dan keluarganya, dipastikan negatif atau tidak menjangkit ke orang lain. Hasil itu dikeluarkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) RI di Jakarta.

"Dari hasil sampel yang dikirim ke Litbangkes semua negatif. Jadi tidak ada yang terpapar B117 selain pasien sebelumnya," ungkap Kepala Dinkes Sumsel, Lesty Nuraini, Rabu (17/3/2021).

1. Masyarakat jangan risau dengan virus varian baru

24 Sampel Varian B117 dari Pasien Pertama Palembang KeluarKepala Dinkes Sumsel, dr Lesty (kanan) dan Kepala Dinkes Palembang, dr Fauziah (kiri) (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Menurut Lesty, kasus varian B117 yang masuk ke Sumsel diperkirakan terjadi pada Desember 2020. Hanya saja, pihaknya tidak bisa memastikan asal virus tersebut. Dinkes Sumsel hanya meminta masyarakat tak perlu risau.

"Sampel ditemukan bukan karena ada pasien dengan gejala khusus, melainkan saat penjaringan ditemukan sampel yang terpapar virus," jelas dia.

Baca Juga: Kronologi Varian Corona B117 Masuk ke Palembang

2. Pasien pertama B117 sudah sembuh

24 Sampel Varian B117 dari Pasien Pertama Palembang KeluarVaksinator menunjukkan dosin vaksin yang akan disuntikan ke nakes (IDN Times/Rangga Erfizal)

Hingga sejauh ini Dinkes Sumsel masih terus memastikan apakah penyebaran virus terjadi di satu lokasi, ataukah sudah menyebar ke wilayah Sumsel lain. Menurutnya, penyebaran varian virus B117 memiliki daya sebar yang tinggi.

"Sejauh ini pasien pertama sudah sembuh, jadi tidak ada kendala. Dirinya juga hanya mengalami gejala ringan," jelas dia. 

3. Penyebaran B117 antar manusia bisa terjadi lebih cepat

24 Sampel Varian B117 dari Pasien Pertama Palembang KeluarDirektur RS Pusri Palembang, Prof Yuwono sedang mengecek ruang vaksinasi COVID-19 (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Ahli Mikrobiologi Universitas Sriwijaya (Unsri), Profesor Yuwono mengatakan, varian baru virus COVID-19 yakni B117 tidak akan memiliki dampak klinis terhadap pasien yang terpapar. Hanya saja, daya tular yang ditimbulkan memang akan lebih cepat terjadi antar manusia.

"Ini mutasi diduga menambah daya tular tetapi tidak menambah daya keparahan penyakit. Jadi tak bisa orang dinyatakan orang kena B117 berdasarkan gejala klinisnya. Orang yang terinfeksi B117 sama gejalanya dengan yang kena COVID-19 biasa," tutup dia.

Baca Juga: Varian Baru Corona B117 Masuk Palembang Sejak Desember 2020

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya