Sekda Lahat Meninggal Akibat COVID-19: Berulang Kali Memohon Maaf 

Ajudan sebut almarhum sempat meminta maaf

Lahat, IDN Times - Sekretaris Daerah (Sekda) Lahat, Januarsyah Hambali, dikabarkan meninggal dunia, Minggu (20/12/2020). Ia wafat akibat terpapar COVID-19. Sebelum tutup usia, Januarsyah sempat mendapat perawatan medis di RSUD Lahat, dan mendapat perawatan medis empat hari di sebuah rumah sakit Palembang.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun IDN Times dari ajudan, Ahmad Azizan, almarhum seolah memberikan firasat sebelum dipanggil Yang Maha Kuasa. Azizan menyampaikan, Januarsyah selalu melontrakan permintaan maaf.

"Beliau ini kerap meminta maaf kepada orang yang menemuinya," ujar dia.

1. Pihak keluarga sudah melakukan swab test

Sekda Lahat Meninggal Akibat COVID-19: Berulang Kali Memohon Maaf Ilustrasi Rapid Test Tim IDN Times (IDN Times/Herka Yanis)

Januarsyah meninggalkan seorang istri bernama Elwirdayenti, tiga orang anak yakni Febrin Jayanti Putri, Desmia Jayanti Puti, dan M Novrian Jaya Putra, serta satu orang cucu bernama Adhwa Leon.

Usai meninggal, Januarsyah tak langsung dibawa ke kediamannya tapi langsung dimakamkan di TPU Lahat dengan protokol kesehatan. Menurut Azizan, selain Januarsyah yang dinyatakan COVID-19, ada puluhan pejabat lain dirawat di rumah sakit Lahat dan Palembang.

Kabaranya puluhan pegawai lain telah swab test beberapa hari lalu. Mereka merupakan kasus tracing usai mengikut outbound. Diduga penyebaran COVID-19 terjadi saat pertemuan mereka di Bogor bersama Bupati Lahat.

"Pihak keluarga dan pejabat sudah dilakukan contact tracking sejak kepulangan dari Bogor pada 9-12 Desember 2020, tapi hasilnya belum diketahui," ungkapnya.

Baca Juga: Catat! Masuk Wilayah Sumsel Periode Nataru Diperiksa Kondisi Kesehatan

2. Kabar kepergian Januarsyah cepat menyebar di WhatsApp Grup

Sekda Lahat Meninggal Akibat COVID-19: Berulang Kali Memohon Maaf Ilustrasi Rapid Test Tim IDN Times (IDN Times/Herka Yanis)

Kepala Laboraturium Dinas Kesehatan (Dinkes) Lahat, Joko Kadarminto menambahkan, usai tes swab PCR dan dinyatakan positif COVID-19. Kabar kepergian Januarsyah pun cepat menyebar melalui pesan di WhatsApp Grup.

"Iya info positifnya (Januarsyah) tadi pagi cepat beredar di grup-grup WhatsApp," kata dia.

Baca Juga: Swab RS Bhayangkara Palembang Cuma 2 Jam, Biayanya Rp900 Ribu 

3. Kasus COVID-19 di Pemda jadi perhatian Satgas Sumsel

Sekda Lahat Meninggal Akibat COVID-19: Berulang Kali Memohon Maaf Ilustrasi Swab Test (ANTARA FOTO/Aji Styawan)

Juru Bicara Satgas COVID-19 Sumatra Selatan (Sumsel), Yusri melanjutkan, penyebaran COVID-19 di tengah petinggi dan pejabat daerah benar-benar jadi perhatian. Sebab jika pemimpin sudah dinyatakan positif, tentu tracing bakal lebih panjang.

"Tidak saja keluarga, bahkan masyarakat juga masuk dalam tracking. Kalau pemda ada jadwal bertemu orang itu rutin, sehingga mari sama-sama tetap disiplin prokes dan wajib masker," tambahnya.

Baca Juga: Palembang Zona Merah, Harnojoyo Larang Warganya Keluar Kota

4. Pengamat tanggapi penyebaran COVID-19 di lingkungan Pemda Lahat

Sekda Lahat Meninggal Akibat COVID-19: Berulang Kali Memohon Maaf Ilustrasi ruang isolasi. IDN Times/Feny Maulia Agustin

Menanggapi kasus COVID-19 yang menimpa pejabat daerah di Sumsel,
Pengamat Kebijakan Publik Ade Indra Chaniago terlebih dulu menyampaikan rasa duka mendalam. Sebelum Januarsyah Hambali, sebelumnya Agung Pribadi yang menjabat sebagai Kepala Balitbang Lahat juga tutup usia akibat virus corona.

"Saya turut berduka dan prihatin terkait dengan apa yang terjadi, khususnya di Kabupaten Lahat. Sebagaimana kita sama-sama ketahui, masyarakat kita ini sangat patron client, artinya cenderung mencontoh apa yang dilakukan oleh pemimpinnya," ungkap dia.

5. Kesadaran jadi poin penting pencegahan COVID-19

Sekda Lahat Meninggal Akibat COVID-19: Berulang Kali Memohon Maaf Ilustrasi situasi di rumah sakit Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Sebagai aparatur dan pejabat daerah, menurutnya harus memberikan contoh dan tauladan yang baik kepada masyarakat terkait disiplin protokol kesehatan, bukan malah sebaliknya.

"Kadang kita ini aneh. Rakyat diminta sabar, sementara aparatur kita malah sebaliknya. Ini kan pandemik, harusnya aktivitas yang ada berhubungan dengan banyak orang dihindari dulu," timpalnya.

Pada prinsipnya, sambung Ade, ia sepakat soal aturan harus dipertegas. Namun terkadang yang membuat kebijakan justru jadi orang yang melanggar atau tidak patuh. Menurut Ade poin penting saat ini adalah bentuk kesadaran.

"Sebaik apa pun aturan kalau tidak sadar, maka aturan pasti akan dilanggar semua. Berlaku di pemerintah itu sendiri atau masyarakatnya," tandas dia.

Baca Juga: Larang Perayaan Natal-Tahun Baru, Kapolda Sumsel: Lakukan di Rumah 

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya