Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Meski Pandemik, Palembang Tetap Dikunjungi Pendatang dari 3 Daerah Ini

Situasi di atas Jembatan Ampera Kota Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Palembang, IDN Times - Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Palembang mengungkapkan, meski pandemik COVID-19 namun Palembang tetap dikunjungi oleh wisatawan dari tiga daerah.

Selain karena Palembang merupakan kota jasa, kehadiran wisatawan lokal dari tiga daerah tersebut juga dipengaruhi kegiatan dan pekerjaan urgensi yang wajib mereka ikuti.

"Berdasarkan catatan kami, wisatawan paling banyak datang berasal dari Jakarta, Jawa Barat, dan Lampung," ujar Kepala Dispar Palembang, Isnaini Madani, Jumat (4/12/2020).

1. Wisatawan banyak memanfaatkan jalur darat via tol

Ilustrasi Kota Palembang (IDN Times/Istimewa)

Ia mengatakan, kunjungan wisatawan lokal ini dominan datang menggunakan jalur darat. Meski jalur udara sudah beroperasional, tetapi proses dan tahap keberangkatan lebih banyak ketimbang melalui jalan tol.

"Kebanyakan memanfaatkan jalan tol, sedangkan jalur udara hingga saat ini masih belum optimal. Karena masih ada beberapa rute belum dibuka," kata dia.

2. Kunjungan wisatawan tahun 2020 tak mencapai target

Ilustrasi wisatawan kunjungi Museum AK Gani Palembang di Jalan Jalan MP Mangkunegara, Nomor 1 Sukamaju, Kecamatan Ilir Timur II (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Jika tidak dalam kondisi pandemik COVID-19, Dispar Palembang awalnya menarget kunjungan wisatawan nusantara mencapai 2,2 juta. Sedangkan wisatawan mancanegara sebanyak 12,500 orang.

"Tahun 2020 ini padahal kita target tinggi, tetapi keadaan tidak memungkinkan sehingga pencapaian yang kita pasang di awal tidak tercapai dan sulit tembus target," ungkapnya.

3. Minta sektor perhotelan terapkan CHSE

Kepala Dinas Pariwisata Palembang Isnaini Madani (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Kendati target awal tidak tercapai, Dispar Palembang terus berupaya memulihkan kepercayaan wisatawan di masa pandemik COVID-19. Pihaknya pun meminta sektor perhotelan mengejar sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability).

"Hotel wajib terapkan protokol kesehatan berbasis CHSE. Syaratnya memiliki TDUP (Tanda Daftar Usaha Pariwisata) atau Nomor Induk Berusaha bagi usaha skala mikro dan kecil, serta perizinan lain sesuai perundang-undangan," jelas dia.

4. Lebih dari 50 persen kalender pariwisata Palembang batal digelar

Suasana kota Palembang di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Isnaini melanjutkan, adanya sertifikasi CHSE bagi perhotelan mampu membuktikan wisatawan bahwa rasa aman dan nyaman mereka terjamin. Diharapkan kunjungan wisatawan yang kembali normal menjadi pemasukan bagi pendapatan daerah.

"Karena kondisi COVID-19 membuat lebih dari 50 persen kalender pariwisata tidak terlaksana dari sekitar 101 agenda. Terutama periode April-Agustus, sejumlah event harus dibatalkan," tandas dia.

Share
Topics
Editorial Team
Feny Maulia Agustin
EditorFeny Maulia Agustin
Follow Us