Kebijakan UN Diganti Asesmen Nasional, Ini Respon Kepsek di Palembang

Disebut tingkatkan mutu dan kualitas pendidikan

Palembang, IDN Times - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim, resmi mengubah Ujian Nasional (UN) menjadi Asesmen Nasional pada 2021 mendatang.

Program tersebut merupakan bagian kebijakan Merdeka Belajar yang didukung Presiden Joko 'Jokowi' Widodo yang disebut mampu mengubah paradigma evaluasi pendidikan. Menurut Kepala SMA Negeri 17 Palembang, Purwiastuti Kusumastiwi, perubahan tersebut dinilai sebagai inovasi pendidikan Tanah Air. Ia menyebut Asesmen Nasional sebagai penanda perubahan perbaikan mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta didik.

"Kami mengapresiasi Asesmen Nasional sebagai penggantian Ujian Nasional dan Ujian Sekolah. Asesmen Nasional merupakan upaya komprehensif menunjukkan apa yang seharusnya menjadi tujuan utama sekolah, yakni pengembangan kompetensi dan karakter murid," ujarnya, Senin (14/12/2020).

1. Hasil asesmen nasional tidak memuat skor individual

Kebijakan UN Diganti Asesmen Nasional, Ini Respon Kepsek di PalembangIlustrasi (kemdikbud.go.id)

Selain itu, program itu memberi gambaran tentang karakteristik esensial sebuah sekolah yang efektif untuk mencapai tujuan utama. Meski asesmen nasional tidak menentukan kelulusan, namun bisa diberikan langsung kepada para pelajar.

"Tapi nilainya bukan di akhir jenjang satuan pendidikan, ini sama saja dengan nilai keseharian. Hasil asesmen nasional tidak akan memuat skor atau nilai peserta didik secara individual," kata Pungki sapaan akrabnya.

Baca Juga: Anggaran Asesmen Nasional Rp155 Miliar, Kemendikbud: Tidak Semahal UN

2. Asesmen nasional diukur dengan tiga instrumen

Kebijakan UN Diganti Asesmen Nasional, Ini Respon Kepsek di PalembangIlustrasi sekolah tatap muka. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Ia menerangkan, penilaian Asesmen Nasional diukur dengan tiga instrumen yakni asesmen kompetensi minimum yang mengukur literasi membaca, dan numerasi serta sebagai hasil belajar kognitif.

"Lalu survei karakter yang mengukur sikap, kebiasaan, nilai-nilai sebagai hasil belajar non-kognitif dan survei lingkungan belajar yakni mengukur kualitas pembelajaran dan iklim sekolah yang menunjang pembelajaran," terangnya.

3. Asesmen Nasional diharapkan merujuk pembaruan SDM lebih baik

Kebijakan UN Diganti Asesmen Nasional, Ini Respon Kepsek di PalembangANTARA FOTO/Septianda Perdana

Pungki melanjutkan, dirinya menyampaikan kepada semua murid, orangtua, guru dan sekolah yang menghadapi Asesmen Nasional agar tak perlu cemas atau melakukan persiapan khusus. Pungki menekankan anak-anak untuk memperbaiki sikap dan tingkah laku baik sesuai norma agama dan budaya.

"Kalau ingin anaknya lebih sukses, manfaatkan waktunya untuk belajar keterampilan khusus sesuai bakat. Kehadiran Asesmen Nasional sebaiknya disambut positif oleh semua pihak, karena harapan untuk mengubah SDM ke arah lebih baik," tandas dia.

Baca Juga: Asesmen Nasional Gantikan UN di 2021, Ini Info Penting dari Mendikbud

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya