Dinas Kesehatan Palembang Olah Pembakaran Limbah Rapid Test
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang melakukan program pengolahan limbah alat tes cepat atau rapid test COVID-19, agar tidak menghasilkan sampah medis yang dibuang sembarangan.
"Yang sudah digunakan (alat rapid test) dikumpulkan dengan melibatkan pihak ketiga agar limbah medis padat dan cair sisa penanganan COVID-19 tidak bertumpuk," ujar Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Palembang dr Mirza Susanty, Selasa (27/10/2020).
1. Limbah medis dibawa ketempat pemusnahan
Ia mengatakan, karena Dinkes Palembang mengalami keterbatasan fasilitas. Maka dalam mengolah limbah rapid test, pihaknya kerjasama dengan PT Berto dan PT Mitra Tata Lingkungan Baru.
"Merekalah yang membawa sampah medis di Puskesmas ke pusat pemusnahan kemudian dimusnahkan dengan cara dibakar," kata dia.
2. Limbah medis diangkut pihak ketiga
Teknis pengumpulan limbah tersebut, sambungnya, dengan dua cara. Yakni, jika limbah Puskesmas langsung diangkut pihak ketiga. Sementara limbah medis rumah tangga, sisa warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah dikumpulkan di dalam drum.
"Kemudian diberi label untuk membedakan sampah medis dengan sampah yang lain. Baru setelah itu petugas Puskesmas yang membawakan limbah ke TPS di Puskesmas dan untuk diangkut oleh pihak ketiga," sambung Mirza.
3. Sebulan limbah medis di Palembang capai 162 kilogram
Mirza menerangkan dari 41 Puskesmas di Palembang yang berada di naungan Dinkes, hanya sebagian yang melayani rapid test. Sehingga, jumlah sampah yang dikumpulkan tidak terlalu signifikan.
"Dalam satu bulan limbah medis yang terkumpul kurang lebih 162 kilogram," terang dia.
4. Pihak ketiga berikan laporan ke Dinkes Palembang
Ia melanjutkan, kebanyakan limbah medis yang dihasilkan yakni limbah padat seperti masker, sarung tangan medis, infus, Hazmat, dan lain sebagainya.
"Dalam pengelolaan limbah, pihak ketiga selalu melaporkan kepada kami soal jumlah dan limbah tersebut apakah sudah sampai lokasi pemusnahan," tandas dia.