Cerita Kepsek di Palembang Kewalahan Atur Prokes Wali Murid

Wali murid berkerumunan karena sering mengobrol

Palembang, IDN Times - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Palembang sudah berjalan sejak 6 September 2021. Namun pelaksanaan sekolah tatap muka masih menimbulkan hambatan dan kendala, khususya saat praktik di lapangan. Seperti pihak sekolah yang kesulitan mengajak kerja sama wali murid.

"Susahnya bukan mengatur siswa. Tapi kita kewalahan atur prokes wali murid ini. Jadi jam jemput kan dibatasi, tapi mereka melewati batas waktu sehingga masih terjadi kerumunan," ujar Kepala Sekolah SD Negeri 88 Palembang, Untung, Senin (13/9/2021).

1. Wali murid berkerumunan karena sering mengobrol

Cerita Kepsek di Palembang Kewalahan Atur Prokes Wali MuridIlustrasi siswa SD mengenakan masker (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

Antusiasme orangtua siswa menjemput dan mengantar anak-anak mereka ke sekolah, membuat keramaian tidak bisa dielakkan. Petugas keamanan sekolah sulit berkoordinasi dan memberi imbauan agar wali murid tetap menjalankan protokol kesehatan.

"Kita lihat masih ada orangtua yang belum bisa diajak kerja sama, dan banyak yang kedapatan masih ngobrol-ngobrol sehingga timbul kerumunan," kata dia.

Baca Juga: Belajar Tatap Muka di Sumsel Dibarengi dengan Vaksinasi Pelajar

2. Banyak orangtua siswa datang menjemput di luar jam yang telah dijadwalkan

Cerita Kepsek di Palembang Kewalahan Atur Prokes Wali MuridWawako Palembang Fitrianti Agustinda mengunjungi sekolah di Palembang untuk pemantauan PTM (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Untung juga menambahkan, masih banyak ditemui orangtua siswa yang mengantar anaknya ke sekolah tidak pada waktu yang sudah ditetapkan. Padahal, jadwal sudah dibagi berdasarkan shift pulang sekolah.

"Selama pandemik, kami tidak mengizinkan siswa masuk ke kelas sebelum jadwal yang sudah ditetapkan untuk menghindari terjadinya kerumunan. Tapi kami lihat masih banyak ortu siswa yang mengantarkan anaknya tidak pada jadwal yang ditetapkan," tambahnya.

3. Tekan kerumunan dengan mengurang shift masuk sekolah

Cerita Kepsek di Palembang Kewalahan Atur Prokes Wali MuridSuasana di salah satu sekolah negeri Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Pihak sekolah pun mengurangi shift sekolah siswa yang bermula dua kali per kelas dalam sepekan, menjadi hanya satu kali pertemuan. Sedangkan demi memastikan PTM berlangsung kondusif, siswa yang sakit flu dan batuk diminta belajar daring tanpa perlu ke sekolah.

"Kita kurangi atas arahan kepala Dinas, untuk kelas 1 dan 2 satu kali pertemuan dalam seminggu, sementara sisanya 2 kali. Serta kita pastikan semua tenaga didik sudah mengikuti vaksin, terkecuali memang yang tidak bisa di vaksin," tandas dia.

Baca Juga: 205 Sekolah di Palembang Mulai Belajar Tatap Muka

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya