Belum Ada Label Biofarma, Distribusi Vaksin di Sumsel Tertunda 

Vaksin masih tersimpan di gudang farmasi Dinkes Sumsel

Palembang, IDN Times - Distribusi vaksin Sinovac asal Cina terpaksa tertunda. Sebab, produk itu belum memiliki label dari Biofarma sebagai perusahaan uji klinis. Padahal 30 ribu vaksin Sinovac yang akan didistribusikan ke tujuh wilayah di Sumatra Selatan (Sumsel), tersimpan di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel.

"Vaksin datang jam 06:00 WIB kemarin, tapi belum kami terima. Katanya belum ada label dari biofarma dan surat izin edar. Vaksin masih disimpan oleh Pemprov dan Dinkes Sumsel," ujar Plt Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat dari Dinkes Palembang, dr Mirza Susanti kepada IDN Times, Senin (4/1/2021).

1. Palembang terima 19 ribu vial vaksin COVID-19

Belum Ada Label Biofarma, Distribusi Vaksin di Sumsel Tertunda Ilustrasi petugas medis yang menangani COVID-19 (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

Jumlah vaksin sinovac yang dikirim ke Sumsel mencapai 30 ribu produk. Palembang mendapat jatah terbanyak hingga 19 ribu vaksin. Jumlah tersebut nantinya akan tersebar ke rumah sakit dan puskesmas yang telah ditentukan.

"Palembang mendapatkan 19.080 buah vaksin, dengan sasaran penyuntikan ke tenaga kesehatan yang sudah mendapatkan sms blast dari Peduli Lindungi. Pelaksanaan vaksinasi dilakukan di 41 puskesmas dan 19 rumah sakit. Data ini akan terus bertambah," kata dia.

Baca Juga: Harnojoyo Siap Divaksin, Ahli Mikrobiologi Sumsel: Hati-hati

2. Penyuntikan vaksin tunggu arahan Dinkes Sumsel

Belum Ada Label Biofarma, Distribusi Vaksin di Sumsel Tertunda Ilustrasi rumah sakit (IDN Times/Arief Rahmat)

Santi menyampaikan, vaksinasi dijadwalkan pada 14 Januari 2021. Secara teknis penyuntikan vaksin bagi masyarakat prioritas akan diberikan secara gratis atau tanpa biaya.

"Setelah didistribusikan, vaksin bisa langsung diaplikasikan. Tapi untuk info selanjutnya kita juga menunggu arahan dari Dinkes Sumsel," tegasnya.

Baca Juga: Tak Mau Ganggu APBD, Sumsel Bakal Beli Vaksin Pakai Dana CSR BUMN

4. Efek vaksinasi tak bisa diperkirakan

Belum Ada Label Biofarma, Distribusi Vaksin di Sumsel Tertunda Ilustrasi Rapid Test Tim IDN Times (IDN Times/Herka Yanis)

Menyoal bagaimana dampak penyuntikan vaksin COVID-19 setelah masuk dalam tubuh, Santi menegaskan, kemungkinan rasio efek samping paling bahaya adalah meninggal dunia. Namun sebenarnya pengaruh setiap orang berbeda-beda dan tidak bisa diperkirakan.

"Paling rendah bisa saja di tempat penyuntikan terjadi pembengkakan atau biru. Itu bisa saja jadi efek samping penyuntikan yang tidak bisa diperkirakan," tandas dia.

Baca Juga: Herman Deru Jadi Orang Pertama Penerima Vaksinasi di Sumsel

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya