Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

2 Tahun Tanpa Untung, Penjual Bunga TPU Palembang Kini Ramai Pembeli

Ilustrasi peziara di kuburan kamboja Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Palembang, IDN Times - Pandemik COVID-19 yang terjadi selama dua tahun belakangan, ternyata membuat penjual bunga di sejumlah Tempat Pemakaman Umum (TPU) Palembang tak mendapat keuntungan.

Bahkan pedagang mengaku sempat merugi. Namun pada tahun ini, mereka akhirnya merasakan rezeki yang belum dinikmati sebelumnya. Sebab menjual bunga atau kembang di TPU jelang Ramadan justru menambah penghasilan.

1. Penjual bunga hanya laku Rp200 ribu di awal pandemik COVID-19

Ilustrasi penjual bunga di kuburan (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Seperti yang disampaikan Rara, seorang penjual kembang di TPU Kamboja Palembang. Ia mengaku selama menggelar lapak di kuburan, baru merasakan tidak dapat untung saat pandemik COVID-19 terjadi.

"Kalau dua tahun kemarin meski sudah menjelang bulan Ramadan sepi pembeli, sehari hanya bisa mendapat uang Rp200 ribu. Istilahnya balik modal saja tidak untung, bahkan pernah merugi karena tidak ada yang ziarah," ungkapnya.

2. Sepi pembeli karena masyarakat takut keluar rumah

Ilustrasi kuburan di Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Sepi pembeli beberapa tahun lalu, kata Rara, disebabkan pemerintah mengatur kebijakan tidak berkerumun. Masyarakat pun cenderung takut keluar rumah saat COVID-19 sedang mengganas.

"Alhamdulillah sudah dua hari ini jualan kembang ramai pembeli, bahkan bisa omzet hingga Rp1 juta per hari sekarang," terang dia.

3. Bergantian jualan bunga dengan sang ibu

Ilustrasi penjual bunga di kuburan (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Rara sering bergantian dengan ibunda untuk menjaga lapak. Ia berjualan bunga di TPU Kamboja dari pagi hari sekitar pukul 6.30 hingga sore jam 17.30 WIB selama bulan puasa.

"Biasanya dari pagi hingga sore, kalau pagi ibu jualan karena saya masih sekolah. Sorenya baru saya yang jualan," jelasnya.

4. Harga bunga untuk ziarah dijual mulai Rp3-10 ribu

ilustrasi kuburan (IDN Times/Rangga Erfizal)

Rara bercerita kembang yang ia jual merupakan hasil memetik tanaman di rumah. Tetapi ada juga bunga yang ia beli seperti kembang kertas. Harga satu ikat atau satu kantong bunga dijual Rp3 ribu.

"Tapi ambil 3 dijual Rp10 ribu. Kembang ini harus laku dalam sehari, karena kalau lewat dua hari kembang layu tidak segar lagi dan tidak akan dijual tapi dibuang, kan sayang makanya rugi," tandas dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Feny Maulia Agustin
Deryardli Tiarhendi
Feny Maulia Agustin
EditorFeny Maulia Agustin
Follow Us