RSUD Sekayu Sediakan Isolasi Outdoor, Pasien COVID-19 Berasa Camping

Menjaga imun tidak hanya lewat fisik tapi menghindari stres

Musi Banyuasin, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) melalui RSUD Sekayu menyediakan isolasi outdoor bagi pasien COVID-19, setelah sebelumnya pemerintah setempat menyediakan perpustakaan online di rumah sakit sebagai bahan bacaan pasien.

Menurut Bupati Muba, Dr. Dodi Reza Alex, fasilitas ini diberikan untuk meningkatkan imunitas tubuh para pasien yang mendapatkan perawatan intensif di RSUD Sekayu. Menurut Dodi, menjaga imun tidak hanya lewat fisik. Tapi membebaskan pikiran dari beban atau stres.

"RSUD Sekayu untuk pertama kalinya menyiapkan ruang isolasi outdoor dengan fasilitas seperti perkemahan, fasilitas api unggun, free wi-fi bagi yang menginap selama dirawat ataupun mengikuti isolasi," kata Dodi lewat keterangan pers kepada IDN Times, Selasa (9/6).

Beberapa fasilitas isolasi outdoor terlihat seperti camping. Pihak rumah sakit juga menyediakan tenda lengkap dengan ayunan buat pasien. Konsep isolasi outdoor yang diinisiasi Dodi, membuat pasien COVID-19 terhibur dan tak merasa jenuh selama menjalani perawatan.

1. Isolasi outdoor membangun psikologis pasien sebagai terapi holistik

RSUD Sekayu Sediakan Isolasi Outdoor, Pasien COVID-19 Berasa CampingIsolasi outdoor yang disediakan RSUD Sekayu di Musi Banyuasin untuk pasien COVID-19. (IDN Times/ Diskominfo Muba)

Meski berkonsep luar ruangan, namun pasien tetap dalam pengawasan selama 24 oleh tim medis. Tenda besar seperti barak pun dilengkapi dengan peralatan kesehatan untuk memonitor pasien, berikut obat-obatan sebagai antisipasi hal tak terduga.

Menurut Dodi, konsep outdoor semacam ini untuk membangkit psikologis pasien COVID-19. Apalagi masyarakat umum kerap membangun stigma terhadap pasien yang terjangkit virus corona. Bagi Dodi, isolasi outdoor menjadi terapi holistik bagi para pasien di Muba.

"Kita ingin menimbulkan efek positif psikologis terhadap penderita COVID-19, yang selama ini kita tahu mereka kadang merasa tertekan. Ada perasaan dijauhi, belum lagi pernyataan bahwa pandemik harus dijauhi oleh masyarakat. Maka kita memberi terapi tambahan agar pasien bisa sembuh lebih cepat tanpa harus mengalami perasaan tertekan," jelasnya.

Baca Juga: 3 Kabupaten di Sumsel Juga Direstui Presiden Jokowi Memulai New Normal

2. Berharap pasien tidak merasa dalam perawatan khusus

RSUD Sekayu Sediakan Isolasi Outdoor, Pasien COVID-19 Berasa CampingIsolasi outdoor yang disediakan RSUD Sekayu di Musi Banyuasin untuk pasien COVID-19. (IDN Times/ Diskominfo Muba)

Direktur RSUD Sekayu, dr. Makson Parulian Purba MARS menyebutkan, program terbaru di tempatnya dikhususkan bagi pasien COVID-19. Makson menyebut program itu sebagai konsep humanis, mendorong pasien berpikiran dirinya tidak sedang dalam perawatan khusus tapi menikmati liburan di alam terbuka.

"Kita ingin pasien tidak jenuh, dan ini juga terapi bagi pasien supaya tidak stres saat mendapatkan penanganan di tempat isolasi, apalagi saat ini angka pasien yang sembuh dari COVID-19 terus bertambah," terangnya.

Makson menambahkan, fasilitas isolasi outdoor di RSUD Sekayu berada jauh dari jangkauan publik dan pengunjung rumah sakit. Aktifitas pasien COVID-19 di outdoor benar-benar tak bersentuhan dengan masyarakat lainnya.

"Lokasi outdoor-nya jauh, pasien juga diawasi 24 jam oleh tenaga medis dengan tetap mematuhi protokol kesehatan," imbuhnya.

Baca Juga: Goks! Dokter Ini Berkostum Superhero Tangani Pasien COVID-19

RSUD Sekayu Sediakan Isolasi Outdoor, Pasien COVID-19 Berasa Camping(IDN Times/Arief Rahmat)

3. Pasien COVID-19 berharap bisa sembuh setelah menjalani isolasi outdoor

RSUD Sekayu Sediakan Isolasi Outdoor, Pasien COVID-19 Berasa CampingIsolasi outdoor yang disediakan RSUD Sekayu di Musi Banyuasin untuk pasien COVID-19. (IDN Times/ Diskominfo Muba)

Seorang pasien dengan pengawasan (PDP) COVID-19 di RSUD Sekayu, mengapresiasi pelayanan serta perawatan oleh pengelola rumah sakit. Ia berharap upaya maksimal pemerintah setempat bisa mendorong proses penyembuhan pasien lebih cepat.

"Jika pasien mendapat pelayanan dan perawatan yang maksimal, mudah-mudahan proses penyembuhan bisa lebih cepat. Pasien merasa tidak terkungkung dan bosan dalam ruangan selama beberapa hari," ungkapnya.

Baca Juga: Bupati dan Wako Diminta Penuhi Syarat Ini Sebelum Mulai New Normal

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya