TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sawit Menumpuk di PT WPG Muba, Sopir Keluhkan Buah Menyusut

Pabrik terpaksa setop menerima sawit dari luar daerah

(Kondisi buah sawit yang menumpuk di PT WPG Sanga Desa Kabupaten Muba) IDN Times/Istimewa

Musi Banyuasin, IDN Times - Penumpukan buah sawit di pabrik PT WPG (Wanapotensi Guna) Kecamatan Sanga Desa, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), sudah terjadi dalam kurun waktu beberapa hari terakhir. 

Truk pengangkut sawit banyak mengantre untuk masuk ke pabrik. baik dari dalam maupun luar daerah wilayah Kabupaten Muba.

Baca Juga: Pabrik Pengolahan Sawit Batasi Pembelian TBS, Petani Swadaya Menjerit

1. Penyusutan sawit bisa menurunkan harga jual

(Antrian truk pengangkut sawit di pabrik PT WPG Sanga Desa Kabupaten Muba) IDN Times/Istimewa

Seorang sopir pembawa buah sawit yang tak ingin disebutkan namanya, mengaku buah sawit yang ia bawa sudah tiga hari menunggu di PT WPG. Ia mengharapkan pihak perusahaan segera mengambil buah sawit tersebut.

“Sudah tiga hari saya bermalam di sini bersama sopir lain. Kami khawatir buah alami susut. Kalau buahnya susut jadi brondol dan rugi 20 persen,” ujarnya.

Ia juga berharap harga buah sawit kembali stabil dan pabrik kembali melakukan penggilingan. 

“Semakin lama sawit terpendap maka akan berkurang nilainya. Kami berharap penggilingan pabrik bisa lancar,” keluhnya.

2. Pihak pabrik kewalahan karena kiriman sawit dari luar daerah

Ilustrasi perkebunan kelapa sawit. (IDN Times/Sunariyah)

Penumpukan sawit di pabrik PT WPG ini bukan tanpa alasan. Pirhot Manurug selalu Manager HRD-Humas PT WPG, mengakui jika pabrik mereka lagi penuh karena kiriman buah sawit dari luar daerah. Pihak pabrik mengentikan pasokan sawit dari luar Muba sementara untuk memaksimalkan produksi buah sawit. 

“Ada penumpukan karena banyak buah luar datang dan produksi buah lagi meningkat, jadi pelayanan yang terjadi kurang maksimal akibat penumpukan,” ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (19/5/2022).

Adapun buah sawit yang datang dari daerah Uluan seperti Musi Rawas, Jambi dan Bengkulu. Pirhot mengaku jika selama ini buah-buah sawit dari luar itu tidak pernah masuk ke pabrik mereka.

"Mungkin karena pabrik-pabrik di tempat mereka tutup jadi mereka cari pks yang masih buka," terangnya.

Baca Juga: Moratorium Ekspor CPO Miskinkan 1 Juta Petani Sawit Swadaya Sumsel

Berita Terkini Lainnya