Muba Panen Besar, Harga Gabah Tak Bersahabat dengan Petani
Bupati Muba meminta Bulog langsung menyerap beras petani
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Musi Banyuasin, IDN Times - Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) merealisasi luas tanam padi berkisar 78.000 Ha per tahun. Luasan itu terdiri dari beberapa topologi lahan, yaitu padi sawah pasang surut, padi sawah lebak, dan padi sawah tadah hujan.
Plt Bupati Muba, Beni Hernedi, mengatakan lebih kurang 56 persen lahan merupakan padi sawah pasang surut dan sebagian besar berada di Kecamatan Lalan. Luasan lahan itu untuk mendukung kedaulatan pangan nasional
"Alhamdullilah, Muba berhasil melaksanakan indek pertanaman (IP) 200 dan IP 300 berupa padi dan jagung. Ini berkat kerja keras semua pihak, dan didukung alat mesin pertanian modern yang bantu percepat pengolahan lahan serta penanganan pasca panen dengan baik," ujarnya saat panen raya padi di Desa Perumpung Raya Kecamatan Lalan, Kamis (31/3/2022).
Baca Juga: Jelang Kemarau, Petani Sumsel Antisipasi 2 Sumber Penyakit Padi
1. Harga gabah rendah masalah utama petani
Beni menyampaikan, masalah utama petani tanaman pangan saat ini yakni turunnya harga gabah di bawah harga HPP. Pemkab Muba akan berusaha maksimal agar gabah atau beras petani Muba dapat dikonsumsi oleh masyarakat.
"Kemudian kebijakan agar semua perusahaan perkebunan melalui koperasi perusahaan yang bertugas memenuhi kebutuhan bahan pokok karyawannya," jelas Beni.
Pasar-pasar tradisional, minimarket, dan toko-toko sembako, juga diimbau untuk menyalurkan beras-beras petani Muba. Selain itu, bantuan sembako untuk masyarakat miskin, pasar murah, dan bansos, akan menggunakan beras dari petani Muba.
"Ini semua harus kita lakukan agar para petani padi bisa menikmati hasil yang layak untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarganya," ujarnya.
Baca Juga: Pemprov Sumsel Bakal Alih Fungsikan 26 Ribu Ha Hutan Jadi Sawah