TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Muba Panen Besar, Harga Gabah Tak Bersahabat dengan Petani

Bupati Muba meminta Bulog langsung menyerap beras petani

(Plt Bupati Muba Beni Hernedi bersama Forkopimda saat melakukan panen raya padi dan tanam Indeks Pertanaman 200 di persawahan pasang surut di Desa Perumpung Raya Kecamatan Lalan, Kamis (31/3/2022).) IDN Times/Istimewa

Musi Banyuasin, IDN Times - Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) merealisasi luas tanam padi berkisar 78.000 Ha per tahun. Luasan itu terdiri dari beberapa topologi lahan, yaitu padi sawah pasang surut, padi sawah lebak, dan padi sawah tadah hujan. 

Plt Bupati Muba, Beni Hernedi, mengatakan lebih kurang 56 persen lahan merupakan padi sawah pasang surut dan sebagian besar berada di Kecamatan Lalan. Luasan lahan itu untuk mendukung kedaulatan pangan nasional

"Alhamdullilah, Muba berhasil melaksanakan indek pertanaman (IP) 200 dan IP 300 berupa padi dan jagung. Ini berkat kerja keras semua pihak, dan didukung alat mesin pertanian modern yang bantu percepat pengolahan lahan serta penanganan pasca panen dengan baik," ujarnya saat panen raya padi di Desa Perumpung Raya Kecamatan Lalan, Kamis (31/3/2022).

Baca Juga: Jelang Kemarau, Petani Sumsel Antisipasi 2 Sumber Penyakit Padi

1. Harga gabah rendah masalah utama petani

( Plt Bupati Muba Beni Hernedi bersama Forkopimda saat melakukan panen raya padi dan tanam Indeks Pertanaman 200 di persawahan pasang surut di Desa Perumpung Raya Kecamatan Lalan, Kamis (31/3/2022).) IDN Times/Istimewa

Beni menyampaikan, masalah utama petani tanaman pangan saat ini yakni turunnya harga gabah di bawah harga HPP. Pemkab Muba akan berusaha maksimal agar gabah atau beras petani Muba dapat dikonsumsi oleh masyarakat.

"Kemudian kebijakan agar semua perusahaan perkebunan melalui koperasi perusahaan yang bertugas memenuhi kebutuhan bahan pokok karyawannya," jelas Beni.

Pasar-pasar tradisional, minimarket, dan toko-toko sembako, juga diimbau untuk menyalurkan beras-beras petani Muba. Selain itu, bantuan sembako untuk masyarakat miskin, pasar murah, dan bansos, akan menggunakan beras dari petani Muba.

"Ini semua harus kita lakukan agar para petani padi bisa menikmati hasil yang layak untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarganya," ujarnya.

2. Realisasi tanaman padi pada tahun 2021 seluas 77.895 hektar

( Plt Bupati Muba Beni Hernedi bersama Forkopimda saat melakukan panen raya padi dan tanam Indeks Pertanaman 200 di persawahan pasang surut di Desa Perumpung Raya Kecamatan Lalan, Kamis (31/3/2022).) IDN Times/Istimewa

Menurut laporan Kepala Dinas TPHP Muba, Ir A Thamrin, pembangunan pertanian tanaman pangan di Kabupaten Muba ditujukan untuk peningkatan produksi tanaman padi dan jagung. Caranya, meningkatkan indeks pertanaman dari IP 100 menjadi IP 300 untuk meningkatkan produktivitas per hektar.

"Luas lahan sawah di Kabupaten Muba mencapai 40.544,68 Ha, terdiri dari lahan pasang surut, rawa lebak, dan tadah hujan. Lahan pasang surut yang ada di Kecamatan Lalan seluas 23.887,16 Ha dengan IP 100, IP 200, dan IP 300," jelasnya.

Thamrin menambahkan, realisasi tanaman padi Kabupaten Muba pada 2021 seluas 77.895 Ha, dengan produktivitas 50,90 kw/ha. Produksi padi sebanyak 394.026 ton gabah kering panen (GKP), atau setara dengan 203.199 ton beras. Sedangkan konsumsi masyarakat hanya 57.551 ton pe rtahun, sehingga Kabupaten Muba surplus sebanyak 145.648 ton beras.

Baca Juga: Pemprov Sumsel Bakal Alih Fungsikan 26 Ribu Ha Hutan Jadi Sawah

Berita Terkini Lainnya