Korban Prostitusi Anak di Lubuk Linggau Ternyata Tanpa Paksaan
Mereka menjajakan diri untuk menambah uang jajan sekolah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lubuk Linggau, IDN Times - Terbongkarnya prostitusi anak di Kota Lubuk Linggau, Sumatra Selatan (Sumsel) baru-baru ini, mengungkapkan fakta baru jika korban yang berusia di bawah 18 tahun melakukannya bukan karena paksaan.
Ketujuh korban prostitusi anak yang ditawarkan lewat MiChat, mengaku bila pekerjaan yang mereka lakoni hanya untuk memenuhi gaya hidup. Mirisnya, anak-anak yang masih belia ini rata-rata putus sekolah.
Baca Juga: Kelakuan Ayah Tiri di OKU Gauli Anak Selama 5 Tahun Sejak Remaja
Baca Juga: Polisi Bongkar Sindikat Prostitusi Anak di Lubuk Linggau
1. Butuh uang jajan demi gaya hidup
Kanit PPA Polres Lubuk Linggau, Aipda Kristin menceritakan, interogasi didapati ketujuh korban mengaku menjajakan diri karena butuh tambahan uang jajan.
"Mereka rata-rata mengaku untuk uang jajan. Uang jajan kurang demi gaya hidup," ujar Kristin menirukan ucapan korban.
Kristin menambahkan, hampir semuanya mengaku terjun ke dunia hitam karena tuntutan ekonomi, apalagi semuanya memiliki latar belakang dari keluarga kurang mampu.
"Taraf hidupnya ada yang bawah sekali, ada yang menengah. Tapi hanya sebagian yang menengah, sisanya karena ekonominya memang menengah ke bawah," jelasnya.
Baca Juga: Dukun Cabul Memerkosa 1 Keluarga: Ibu dan 2 Anak Digauli Bersamaan