Ziarah Kubro Jadi Momen Warga Palembang Sambut Bulan Ramadan
Ziarah kubro ajang silaturahmi kerabat yang masih hidup
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Ziarah Kubro atau dikenal sebagai ziarah kubur, merupakan tradisi yang dilakukan warga masyarakat Palembang jelang bulan Ramadan. Biasanya, kegiatan ziarah kubro ini dilakukan untuk memperingati 10 hari terakhir bulan Syakban, atau 10 hari menjelang bulan puasa.
Masyarakat muslim di Palembang menganggap ziarah kubro sebagai kewajiban. Selain bertemu keluarga yang masih hidup, ziarah kubro juga dilakukan untuk mengunjungi makam keluarga atau alim ulama yang telah wafat.
"Ziarah kubro jadi tradisi turun temurun yang sudah ada sejak dahulu. Meski kemajuan zaman, orang-orang tetap mengikutinya. Setiap tahunnya orang yang mengikuti semakin ramai. Hanya saja dua tahun ini ditiadakan akibat pandemik," ungkap Humas Haul dan ziarah kubro, Mahdi Syahab, Rabu (7/4/2021).
Baca Juga: PDAM Palembang Ubah Jadwal Distribusi Air Sepanjang Ramadan
1. Ziara kubro disebut tiru kebiasaan Nabi Muhammad
Menurutnya, ziarah kubro merupakan anjuran dari Rasulullah Muhammad SAW. Tradisi ini dianggap sebagai resep lepas dari masalah. Semasa Rasulullah hidup kerap mendatangi makam-makam orang saleh.
"Orang sumpek, ziarah. Sedih juga ziarah. Bahkan dalam perjalanan Isra Miraj-nya, Rasulullah mengunjungi makam orang saleh, para nabi, dan rasul," jelas dia.
Baca Juga: Cerita Penjual Bunga di Palembang, Peziarah Luar Kota Dilarang Mudik