Ternyata Ini Penyebab Kenapa Palembang Panas
Tak cuma pendatang, orang Palembang sering merasa kepanasan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Palembang merupakan wilayah yang berada jauh dari pegunungan dan lautan. Sebagian wilayahnya merupakan rawa dan gambut yang dikeliling sungai. Saat musim kemarau tiba, cuaca di Sumatra Selatan (Sumsel) khususnya kota Palembang, akan sangat terasa kering dan terik menyengat.
Dari situs Weatherspark.com disebutkan jika musim panas atau kemarau dalam delapan tahun terakhir mencapai puncaknya di Kota Palembang. hinggaberlangsung rata-rata 2,4 bulan atau sejak bulan Agustus hingga Oktober. Sepanjang bulan itu, suhu tertinggi berada di kisaran rata-rata 32 derajat.
Bagaimana Palembang dapat disebutkan sebagai salah satu kota dengan suhu panas? Berikut penjelasannya.
Baca Juga: Pola Angin di Palembang Berubah, Suhu Udara Capai 33 Derajat Celsius
1. Palembang dekat dengan garis lintang
Peralihan musim hujan ke kemarau kerap terjadi pada April dan Mei. Saat rentang waktu tersebut, hujan masih masih menyelimuti Palembang meski sudah memasuki masa peralihan. Saat masa peralihan musim, kondisi cuaca di Palembang terasa lebih gerah.
Mengutip tulisan dosen Meteorologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Joko Wiratmo di blog miliknya, Palembang merupakan wilayah yang dekat dengan lintang ekuator sehingga mengakibatkan kondisi suhu udaranya mengalami pemanasan sepanjang tahun.
Gerak semu matahari dari lintang 23,5 derajat lintang Utara dan Selatan memicu radiasi matahari di wilayah dekat ekuator, termasuk Palembang. Kondisi inilah yang menjadi faktor utama suhu di Palembang kerap terasa panas dan kering.
Garis lintang memberikan pengaruh pada temperatur di suatu wilayah. Garis inilah yang menentukan suatu wilayah semakin dingin atau semakin panas. Semakin rendah garis lintang dan semakin dekat suatu wilayah ke garis khatulistiwa, maka suhu akan semakin tinggi atau hangat.
Baca Juga: BMKG Palembang Prediksi Musim La Nina Berakhir Akhir Maret 2022
Baca Juga: Wako Palembang Sebut Banjir karena Pengaruh Fenomena Alam