TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ternyata Buaya Muara Sumsel Lebih Agresif Saat Fase Bertelur

Masyarakat diminta berhati-hati ketika masuk habitat buaya

ilustrasi buaya (depositphotos.com)

Pqlembang, IDN Times - Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatra Selatan (BKSDA Sumsel), Ujang Wisnubarata, merespon penyerangan buaya kepada warga yang terjadi beberapa waktu lalu di Musi Banyuasin (Muba).

Menurutnya, buaya muara di Sumsel dalam beberapa pekan terakhir memasuki fase untuk bertelur. Reptil tersebut dipastikan lebih sering berada di pinggiran sungai atau darat.

"Jadi untuk masyarakat yang tinggal di dekat habitat buaya, diminta untuk lebih berhati-hati. Karena saat ini buaya masuk musim bertelur, otomatis akan lebih agresif," ungkap Ujang, Rabu (6/10/2021).

Baca Juga: BKSDA Sumsel Musnahkan 11 Nuri Ara Besar Positif Flu Burung

1. Buaya naik ke darat untuk melindungi telur

BBC News/Dhritiman Mukherjee

Pihaknya mencatat fase bertelur dari hewan buas tersebut terjadi sekitar Juni-Desember. Secara alamiah, buaya pada fase bertelur akan lebih agresif untuk melindungi telurnya.

"Buaya juga akan lebih agresif ketika malam hari, terlebih lagi pada musim bertelur. Jadi memang perlu sosialisasi ke masyarakat agar mengurangi aktivitas pada malam hari," jelas dia.

Baca Juga: 118 Hewan Dilindungi Indonesia Timur Gagal Diselundupkan ke Thailand

2. Habitat buaya semakin terancam

Ilustrasi (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)

Ujang juga menjelaskan, habitat buaya saat ini semakin terancam. Kerusakan sungai dan lahan yang semakin sempit membuat mereka terganggu. Buaya akan lebih agresif ketika merasa dirinya terancam.

"Ada faktor lain buaya menyerang karena ekosistem yang mengalami perubahan. Perubahan ini juga harus dipahami dan masyarakat juga harus hati-hati," jelas dia.

Baca Juga: Heboh Warga Harimau Sumatra di Pasaman Datangi Warga Saat Kritis

Berita Terkini Lainnya