TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sumsel Pinjam Helikopter Pantau Titik Api dan Water Bombing

Sumsel juga usulkan modifikasi cuaca ke KLHK

Ilustrasi Water Bombing memadamkan api akibat karhutla (IDN Times/Rangga Erfizal)

Palembang, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan (Pemprov Sumsel) menetapkan status Siaga Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla). Sebagai bentuk antisipasi dan pencegahan lebih dini, Sumsel mengajukan helikopter patroli dan water boombing kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Seperti tahun-tahun sebelumnya, armada pemadaman dilakukan setelah status Siaga ditetapkan. Armada BNPB tersebut akan standby di Lanud Sri Mulyono Herlambang, Palembang.

"Helikopter ini sangat dibutuhkan mengingat setiap kejadian karhutla terjadi, beberapa kawasan sulit diakses lewat jalur darat. Armada helikopter juga digunakan untuk memantau titik-titik api," ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Iriansyah, Kamis (18/3/2021).

Baca Juga: Sinar Mas Siagakan Alat dan Personel Cegah Karhutla di Sumsel

1. Helikopter diperkirakan tiba April 2021

Helikopter pemantau karhutla (IDN Times/Rangga Erfizal)

Menurut Iriansyah, pihaknya tidak bisa menjamin kapan helikopter pemantau dan water bombing tiba di Bumi Sriwijaya. Keputusan pengiriman armada itu ditentukan pemerintah pusat berdasarkan tingkat kerawanan.

"Melihat pengalaman tahun sebelumnya, armada helikopter didatangkan secara bertahap tergantung kebutuhan dan kondisi di lapangan. Kemungkinan helikopter untuk Sumsel akan didatangkan pada April 2021," jelas dia.

Baca Juga: 10 Daerah di Sumsel Ini Rawan Karhutla 2021

2. Ajukan TMC untuk cegah karhutla

Proses memasukan garam semai ke pesawat (IDN Times/Rangga Erfizal)

Tidak hanya soal armada pemadaman, berbagai upaya antisipasi pemadaman dapat dilakukan seperti Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Pemprov melalui BPBD juga mengajukan TMC kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

"TMC ini efektif mengurangi risiko kebakaran lahan di Sumsel, terutama ketika intensitas hujan sudah mulai menurun. Beberapa wilayah gambut kita antisipasi agar tidak terbakar," jelas dia.

Baca Juga: BMKG Sumsel Peringatkan Potensi Karhutla Seperti 2019 

Berita Terkini Lainnya