Sinar Mas Siagakan Alat dan Personel Cegah Karhutla di Sumsel

Enam helikopter disiagakan di Sumsel, Jambi, dan Riau

Palembang, IDN Times - Satgas Kebakaran hutan dan lahan Sumatra Selatan (Karhutla Sumsel) mengupayakan pencegahan dengan melibatkan masyarakat dan perusahaan. Gubernur Sumsel, Herman Deru, bahkan telah mendapat komitmen dari perusahaan agar tidak membakar lahan selama musim kemarau tahun ini.

Salah satu perusahaan seperti Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas memastikan pihaknya menyiagakan lebih dari 700 personel pemadam kebakaran (RPK), 42 Tim Reaksi Cepat (TRC), serta 583 Masyarakat Peduli Api (MPA) di lapangan.

"Para personel kita siapkan di dua tempat, Musi Banyuasin dan Ogan Komering Ilir. Mereka akan membantu jika terjadi kebakaran," ujar GM Fire Management Sinar Mas, Sujica Lusaka, Selasa (9/3/2021).

1. Peralatan sudah disiagakan untuk cegah karhutla

Sinar Mas Siagakan Alat dan Personel Cegah Karhutla di SumselPersonel Sinarmas dalam apel karhutla (IDN Times/Istimewa)

Para personel yang telah disiapkan itu telah melewati berbagai pelatihan dan sertifikasi. Mereka dilengkapi dengan berbagai peralatan dan sarana transportasi. Ada 63 unit mobil dan 162 unit sepeda motor patroli, 83 unit speed boat, 4 unit air boat, dan 600 unit pompa pemadam.

"Untuk membantu proses pemadaman, Sinar Mas juga mensiagakan enam unit helikopter water bombing yang mendukung operasi pemadaman di Sumsel, Jambi, dan Riau," jelas dia.

Baca Juga: 10 Daerah di Sumsel Ini Rawan Karhutla 2021

2. Tingkatkan kesejahteraan masyarakat untuk cegah karhutla

Sinar Mas Siagakan Alat dan Personel Cegah Karhutla di SumselGubernur Sumsel lakukan apel kesiapsiagaan karhutla 2021 (IDN Times/Humas Pemprov Sumsel)

Head Social & Security APP Sinar Mas, Agung Wiyono menjelaskan, pihaknya juga menyiapkan program tanaman kemitraan untuk meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat di desa.

Hal itu dilakukan agar masyarakat tidak lagi berpikir untuk membakar lahan. Program kemitraan ini dilakukan di 49.558 hektare (Ha) lahan milik perusahaan agar dapat dimanfaatkan warga.

"Melalui program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) dan kemitraan, kami harapkan dapat menjadi solusi pencegahan karhutla yang permanen. Selain masyarakat mampu meningkatkan pendapatannya, juga dapat mengurangi daerah rawan kebakaran," ungkap dia.

Program DMPA telah berjalan di 36 desa untuk Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), dan 31 desa di Musi Banyuasin (Muba). Total penerima manfaat pun mencapai 3.300 kelapa keluarga (KK).

Program DMPA mengajak dan membina masyarakat untuk mengelola lahan secara agroforestri, dan tidak melakukannya dengan cara dibakar. Selain itu, memberi kesempatan masyarakat untuk meningkatkan pendapatannya.

Baca Juga: BMKG Sumsel Peringatkan Potensi Karhutla Seperti 2019 

3. Pemadaman dilakukan selama delapan jam setelah titik api diketahui

Sinar Mas Siagakan Alat dan Personel Cegah Karhutla di SumselIlustrasi pemadaman karhutla (IDN Times/Humas Pemprov Sumsel)

APP Sinar Mas memasitkan pihaknya mengedepankan metode monitoring yang ekstensif, ditunjang dengan teknologi dan infrastruktur terkini seperti fasilitas situation room terpadu di sejumlah distrik.

Dalam hal respons cepat terhadap kebakaran, api harus dapat dikontrol dalam waktu delapan jam setelah titik api terdeteksi. Menurut Agung, hal itu sudah menjadi SOP operasi pemadaman Fire Operation Management (FOM).

"APP Sinar Mas bersama mitra pemasoknya mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada di darat, air, dan udara. Kami yakin persiapan matang dan kolaborasi kuat antara sektor swasta, pemerintah, dan masyarakat, kita mampu mencegah dan mengendalikan karhutla tahun ini," jelas dia.

Baca Juga: Karhutla Sering Terjadi di Lahan Tak Produktif, Sumsel Ajukan Konsesi

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya