Sumsel Pinjam 9 Helikopter Water Boombing Hadapi Karhutla
Wilayah rawan karhutla di Sumsel bertambah menjadi 12 daerah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Peralihan musim hujan menunju kemarau berdampak pada potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatra Selatan (Sumsel). Gubernur Sumsel, Herman Deru, mengajukan peminjaman helikopter kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Helikopter akan digunakan untuk pemantauan sekaligus Water Boombing jika ada lahan yang terbakar. Helikopter dianggap perlu mengingat lahan yang luas dan jarak tempuh yang jauh untuk memadamkan kebakaran.
"Helikopter ini didatangkan secara bertahap. Saya sudah mengusulkan sembilan helikopter untuk dialokasikan di Sumsel," ungkap Deru, Rabu (22/6/2022).
Baca Juga: 3 Wilayah Baru di Sumsel Sumbang Luas Lahan Karhutla
1. Ada peningkatan wilayah rawan karhutla
Deru menjelaskan, pihaknya telah memetakan 12 wilayah rawan karhutla pada tahun ini. Jumlah tersebut meningkat jika dibandingkan wilayah rawan karhutla pada 2020 dan 2021.
Ke-12 wilayah ditetapkan sebagai wilayah rawan karena dianggap selalu terpantau hotspot. Seperti Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Musi Banyuasin (Muba), Penukal Abab Lematang Ilir (Pali), Banyuasin, Muara Enim, Ogan Ilir (OI), dan Musi Rawas (Mura). Kemudian Musi Rawas Utara (Muratara), Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Timur, OKU Selatan, dan Lahat.
"Tekan serendah mungkin bencana karhutla. Kita juga butuh komitmen dan keseriusan semua pihak agar tidak lagi terjadi karhutla di masa-masa mendatang," ujar Deru.
Baca Juga: Sumsel Pantau Lokasi Rawan Karhutla Lewat Aplikasi Secara Aktual
Baca Juga: Sumsel Andalkan TMC dengan Semai Garam Antisipasi Karhutla