Sumsel Bangun 11 Pabrik Sawit Baru Tahun Depan
Pabrik kapasitas satu ton sawit menghabiskan dana Rp1 miliar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel), Herman Deru, akan mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) dan Surat Keputusan (SK) untuk menjadi dasar hukum pembangunan 11 pabrik pengolahan sawit di Bumi Sriwijaya.
Pembangunan pabrik tersebut akan dilakukan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) untuk membantu tata kelola sawit di Sumsel. Rencana pembangunan pabrik pengolahan sawit baru di Sumsel difokuskan ke enam kabupaten, seperti Banyuasin, Muara Enim, Musi Rawas (Muratara), dan Musi Rawas Utara (Muratara).
Lalu Ogan Komering Ulu (OKU) Timur dan Ogan Komering Ilir (OKI) dengan menggunakan dana dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
"Adapun ke-11 pabrik yang akan dibangun tersebut rinciannya adalah 10 pabrik minyak makan merah dan satu pabrik minyak kelapa sawit mentah (CPO)," ungkap Ketua Apkasindo Sumsel, Slamet Somosentono, Senin (8/8/2022).
Baca Juga: Harga TBS Sawit Rp600 Per Kg, Asosiasi Petani Ingatkan Potensi Resesi
Baca Juga: 500 Orang Korban Investasi Bodong Berkedok Perkebunan di Jambi
1. Jumlah kapasitas pabrik tergantung jumlah investasi
Slamet menerangkan, realisasi pembangunan pabrik kelapa sawit di Bumi Sriwijaya mulai direalisasikan pada 2023 mendatang. Satu pabrik dengan kapasitas satu ton sawit dibutuhkan investasi mencapai Rp1 miliar.
"Kalau pabrik itu bisa menampung sampai 30 ton artinya nilai investasi satu pabrik bisa mencapai Rp30 miliar," jelas dia.
Slamet menilai pembangunan pabrik sawit di Sumsel akan mendorong pengolahan sawit secara langsung di Bumi Sriwijaya. Hal ini diklaim akan menampung pembelian sawit petani plasma maupun swadaya, sehingga tidak lagi mengalami ketergantungan terhadap ekspor.
"Harapannya dengan ada pabrik ini seluruh sawit milik petani bisa terserap dan harganya juga jauh lebih baik. Kami juga memperkuat kelembangaan dengan petani sawit swadaya agar mereka memiliki nilai tawar lebih kuat," jelas dia.
Baca Juga: Minyak Kedelai dan Bunga Matahari Jadi Alternatif, Harga TBS Anjlok
Baca Juga: Mengulik CPO, Olahan Minyak Kelapa Sawit Multiguna