TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sopir Feeder LRT Palembang Akui Lebih Nyaman Naik Transportasi Umum

Suka duka sopir Feeder LRT Palembang

Sopir Feeder LRT Heriansyah (54) di Palembang Sumsel(IDN Times/Rangga Erfizal)

Palembang, IDN Times - Wajah Sumringah Heriansyah (54) memancar tak kala dirinya menyapa penumpang angkutan feeder Musi Emas. Sebagai seorang sopir angkutan umum modern, Heriansyah harus memberikan pelayanan yang ramah kepada setiap penumpang.

"Kunci angkutan umum modern adalah pelayanan. Kuncinya di sana. Kita memberikan pelayanan yang baik dengan ramah, aman, dan nyaman," ungkap Heriansyah, Senin (12/12/2022).

Baca Juga: Kemenhub Tambah Koridor Baru Feeder LRT di Palembang 

Baca Juga: LRT Palembang Kembali Dikritik Habiskan Uang Negara Rp199 Miliar

1. Feeder ditujukan untuk meningkatkan okupansi LRT

Sopir Feeder LRT Heriansyah (54) di Palembang Sumsel(IDN Times/Rangga Erfizal)

Angkot Feeder menjadi moda transportasi umum baru di kota Palembang. Tujuannya tak lain untuk mengintegrasikan moda transportasi umum yang ada, dengan harapan meningkatkan okupansi penggunaan LRT Palembang.

"Feeder LRT memudahkan masyarakat menyambung perjalanan setelah naik LRT. Cukup membayar Rp4.000, maka masyarakat bisa mengakses tujuh koridor hingga ke perkampungan," ujar dia.

2. Lebih sejahtera bawa feeder LRT

Angkutan feeder Palembang (IDN Times/Rangga Erfizal)

Heriansyah sudah enam bulan menjadi sopir feeder LRT. Sebelum bergabung dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Heri berprofesi sebagai sopir angkot di Palembang selama 25 tahun. Dirinya tertarik untuk melamar sebagai sopir agar menambah penghasilan.

"Saya sih mau juga sejahtera. Jadi sopir Feeder LRT hidup saya terjamin. Saya dapat gaji, BPJS Kesehatan, dan Jamsostek," ujar dia.

Setiap hari Heriansyah bekerja selama tujuh jam sejak pukul 05.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB, dengan satu hari libur setiap minggunya. Saat pertama bergabung menjadi sopir Feeder LRT, dirinya mengaku senang lantaran dapat bekerja sesuai profesi lamanya.

"Saya gak kaget lagi setelah beralih menjadi sopir Feeder LRT. Sebulan saya menerima gaji Rp4,5 juta, lebih tinggi ketimbang saya jadi sopir angkot dengan penghasilan Rp2,5 juta-Rp3 juta," jelas dia.

Baca Juga: Naik Angkot Feeder LRT Mulai Bayar Rp4 Ribu

Berita Terkini Lainnya