Peternak Ayam Keluhkan Pancaroba, Picu Hewan Ternak Stres dan Tetelo
Produksi telur ayam yang menurun menyebabkan kenaikan harga
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Kondisi cuaca di Sumatera Selatan (Sumsel) dalam berapa waktu terakhir mengalami perubahan. Kadang panas, terkadang juga hujan deras. Kondisi pancaroba semacam ini dikeluhkan oleh peternak ayam.
Ketua Asosiasi Masyarakat Peternak Sumsel, Ismaidi Chaniago menjelaskan, banyak ayam petelur mengalami stres akibat perubahan cuaca yang cukup ekstrim. Pasalnya, udara di luar kandang bisa mencapai 31 hingga 32 derajat. Sedangkan di dalam kandang suhu mencapai 35-37 derajat. Artinya kelembaban udara cukup tinggi.
"Ada perbedaan suhu udara di termometer antara luar dan dalam kandang. Kondisi ini berubah-ubah. Kadang panas, mendung tetapi tidak hujan, dan kadang juga hujan deras," ujar Ismaidi, Rabu (17/6).
Baca Juga: Dinkes Palembang Lacak COVID-19 di Pasar Kebon Semai dan Kebun Bunga
1. Peternak juga mengeluh ayam terkena penyakit Tetelo
Salah satu faktor yang menyebabkan ayam stres dan dapat berujung kematian adalah index heat stress. Pada suhu normal, ayam dapat beradaptasi dengan membutuhkan suhu ruangan sekitar 100 hingga 130 konstanta. Sedangkan beberapa pekan terakhir, indeks itu berada pada 170 konstanta.
"Menghitung indeks heat stres itu dengan mengukur temperatur udara derajat Fahrenheit ditambah suhu kelembaban. Harusnya di bawah angka 150, sedangkan sekarang sudah di angka tinggi 170," ujar dia.
Kondisi itu menjadi penyebab ayam mudah terserang penyakit seperti tetelo, yang banyak menyerang saat masa pancaroba. Gejala klinis pada ayam berupa gangguan pernapasan, pencernaan, dan syaraf disertai mortalitas yang sangat tinggi.
"Beberapa peternak di Sumsel sudah banyak yang terkena. Penyakit ini sangat mudah menular jika sampai dibiarkan," jelas dia.
Sebagai informasi, tetelo merupakan penyakit menular pada unggas yang disebabkan virus merugikan. Biasanya tetelo berjangkit pada peralihan musim kemarau ke musim hujan, atau sebaliknya