Dinas Perdagangan Jamin Stok Pangan Sumsel Aman

Surplus terbesar ada pada beras dan jagung

Palembang, IDN Times - Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagangan Sumatera Selatan (Sumsel), Iwan Gunawan, memastikan kondisi bahan pangan di Sumsel aman dalam beberapa waktu ke depan.

Hal ini berbeda dengan yang disampaikan Presiden Joko "Jokowi" Widodo jika stok terjadi defisit di puluhan provinsi. Seperti beras, jagung, cabai besar, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, gula, telur ayam, sampai dengan stok gula.

"Kalau stok Insha Allah aman. Cuma gula yang memang masih sedikit tipis dan sulit, harga beberapa kebutuhan pokok seperti gula dan bawang merah mengalami kenaikan secara fluktuatif karena perubahan cuaca," ujar Iwan kepada IDN Times, Rabu (29/4).

1. Sumsel hanya memiliki stok gula 372 ton

Dinas Perdagangan Jamin Stok Pangan Sumsel  AmanKepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumsel, Iwan Gunawan (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Iwan mengakui stok gula di Badan Urusan Logistik (Bulog) Sumsel sekitar 248 ton. Sedangkan untuk gula yang masuk dari distributor sekitar 124 ton. Ditambah stok di Depo Palembang 70 ton, di Depo Baturaja 18 ton, di Depo Lahat 18 ton, dan stok gula di Depo Linggau 18 ton.

Iwan menjelaskan, harga rata-rata gula pasir saat ini berkisar Rp16.500 sampai Rp17.500 per kilogram. Harga tersebut lebih tinggi dari harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp12.500 per kilogram.

"Untuk gula pasir memang ada kendala karena belum memasuki musim giling, dan adanya pembatasan pembelian bahan baku," jelas dia.

Baca Juga: BUMN Ini Lelang Gula di Atas Harga Eceran

2. Beberapa harga pangan alami kenaikan

Dinas Perdagangan Jamin Stok Pangan Sumsel  AmanIDN Times/Muchammad Haikal

Sedangkan untuk stok bawang putih dan merah mengalami kenaikan fluktuatif dikarenakan faktor cuaca, dan belum masuknya musim panen ditambah permintaan masyarakat yang tinggi.

Harga bawang merah mengalami kenaikan sebesar 7,3 persen, atau dari Rp49.000 menjadi Rp52.600 per kilogram. Sedangkan bawang putih mengalami penurunan 1,1 persen, atau dari harga Rp35.400 menjadi Rp35.000 per kilogram.

"Bawang aman, baik putih atau merah. Masalah kenaikan harga memang sesuai permintaan jelang lebaran. Harganya fluktuatif, minggu lalu malah turun Rp35.000 per kilogram," ujar dia.

Adapun harga kebutuhan pokok rata-rata di Sumsel hingga Rabu (29/4):

Beras medium dari Rp. 8.350,-/kg s.d Rp. 9.000,-/kg.
Beras premium dari Rp. 11.000,-/kg s.d Rp. 11.500,-/kg.
Gula pasir curah : Rp.17.000,- s.d Rp. 18.000,-/kg
Gula pasir merek PSM : Rp. 17.000,-/kg
Minyak goreng curah dari Rp. 11.500,-/liter s.d Rp. 12.500,-/liter
Minyak goreng kemasan : Rp. 12.000,-/liter s.d Rp. 12.500,-/liter
Daging sapi paha belakang dari Rp. 120.000,-/kg s.d Rp. 130.000,-/kg.
Daging ayam broiler : dari Rp. 20.000,-/kg s.d   Rp. 24.000,-/kg
Telur ayam negeri : dari Rp. 19.000,-/kg s.d Rp. 21.000,-/kg
Cabai merah besar dari Rp. 14.000,-/kg s.d Rp. 35.000,-/kg.
Cabai merah keriting dari Rp. 16.000,-/kg s.d Rp.40.000,-/kg
Cabai rawit merah (cabai burung) : Rp.24.000,-/kg s.d Rp. 55.000,-/kg.
Cabai rawit hijau : Rp 30.000,-/kg s.d Rp.50.000,-/kg.
Bawang merah : dari Rp. 48.000,-/kg s.d Rp. 60.000,-/kg.
Bawang putih (honan) dari Rp. 28.000,-/kg s.d Rp. 45.000,-/kg
Kedelai impor dari Rp. 8.000,-/kg s.d Rp. 10.000,-/kg
Ikan gabus : dari Rp. 65.000,-/kg s.d Rp. 70.000,-/kg
Bawang bombay dari 100.000,-/kg s.d Rp.120.000,-/kg

"Ada beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga yakni telur ayam negeri turun 1 persen dari Rp20.000 menjadi Rp19.800. Cabai rawit merah turun 7,6 persen dari Rp42.000 menjadi Rp38.800, cabai rawit hijau turun 3,7 persen dari Rp43.000 menjadi Rp41.400. Cabai merah besar turun 4,3 persen dari Rp28.000 menjadi Rp26.800," jelas dia.

3. Sumsel surplus beras pasca panen raya

Dinas Perdagangan Jamin Stok Pangan Sumsel  AmanKepala dinas Perdagangan Sumsel, Iwan Gunawan (IDN Times/Rangga Erfizal)

Sementara itu, bahan pangan lain di Sumsel seperti beras mengalami surplus hingga enam bulan ke depan. Hal itu disebabkan Sumsel baru saja melewati panen raya di beberapa kabupaten.

Menurut Iwan, Sumsel membantu daerah lain yang mengalami defisit beras dalam menghadapi kondisi pandemik ini.

"Beras di Banyuasin saja ada 256 ribu ton, belum lagi di Ogan Ilir, di OKU Timur. Sumsel surplus, kalau soal beras aman untuk lima sampai enam bulan ke depan," tegas dia.

4. Sumsel tunggu kiriman impor gula oleh pemerintah pusat

Dinas Perdagangan Jamin Stok Pangan Sumsel  AmanPekerja mengemas gula pasir menjadi produk 'Maniskita' di gudang Bulog Medan, Sumatera Utara, Senin (27/4/2020). Perum Bulog Sumatera Utara memiliki stok gula pasir dari pembelian komersil dengan jumlah terbatas atau sekitar 300 ton untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan menjualnya dengan harga sesuai harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp12.500 per kilogram. ANTARA FOTO/Septianda Perdana

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sumsel, Taufik menjelaskan, saat ini beberapa bahan pokok mengalami surplus dan defisit. Beberapa kebutuhan defisit sudah coba ditanggulangi dengan cara impor.

"Gula memang sekarang stoknya sedikit. Pemerintah pusat sudah impor namun sampai saat ini stoknya belum dikirim ke daerah, kita masih menunggu," ujar dia.

5. Ketersediaan, kebutuhan, dan kelebihan pangan Sumsel di bulan April

Dinas Perdagangan Jamin Stok Pangan Sumsel  AmanIlustrasi penyimpanan logistik di Gudang Bulog Sumsel (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Sebelas kebutuhan pokok seperti beras memiliki ketersediaan hingga 319.347 ton dengan kebutuhan Sumsel sekitar 67.495 ton. Terjadi kelebihan 251.852 ton. Ketersediaan jagung 49.477 ton dari kebutuhan 102 ton sehingga surplus 49.374 ton.

Begitu juga dengan bawang merah dengan jumlah stok mencapai 1.982 ton, atau lebih 23 ton karena kebutuhan mencapai 1.959 ton. Bawang putih dari ketersediaannya mencapai 1.430, 5 ton mencukup kebutuhan 1.472 ton sehingga kelebihan 41,5 ton.

Lalu cabai besar dengan ketersediaannya ada 4.167 ton melebihi kebutuhan 1.927,8 ton, stok cabai rawit 1.208 ton juga melebihi kebutuhan 1.028,2 ton. Daging sapi atau kerbau dengan stok 596 ton melebihi kebutuhan yang mencapai 567 ton.

  • Daging ayam ras: Stok 6.048 ton, kebutuhan 5.235 ton
  • Telur ayam ras: Stok 7.000 ton, kebutuhan 6.820 ton
  • Gula pasir: Stok 6.943 ton, kebutuhan 6.802 ton
  • Minyak goreng: Stok 6.921 ton, kebutuhan 6.899

"Untuk bawang putih memang di data mengalami defisit yang sedikit dalam hitungan. Namun di pasar ternyata mengalami penurunan hari ini 1,1 persen, jadi sebenarnya cukup. Mungkin permintaan atau takut pembelian konsumsi berkurang," jelas dia.

Dengan melihat data menurut, Taufik saat mengatakan hanya bawang merah dan gula yang mengalami kenaikan kebutuhan mengingat permintaan yang tinggi. 

"Yang surplus beras, jagung, cabai merah, cabai besar rawit, daging ayam, dan telur ayam. Yang lain seperti bawang merah, dan gula agak cukup. Normal masih terkendali," tutup dia.

Baca Juga: Jokowi: Kebijakan Lockdown Negara Pengaruhi Rantai Pasok Bahan Pangan

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya