TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perubahan Iklim Pengaruhi Hasil Panen Pertanian di Sumsel

Petani diminta melakukan penanaman lebih awal dari jadwal

Lokasi kantor Pemprov baru rencananya akan dibangun di kawasan rawa Soekarno Hatta (IDN Times/Rangga Erfizal)

Palembang, IDN Times - Intensitas hujan yang tinggi di Sumatra Selatan (Sumsel), dikhawatirkan mengganggu musim tanam. La Nina diprediksi akan membuat kondisi lahan pertanian di Sumsel tidak maksimal, dan kualitas hasil panen petani menjadi rendah.

"Dampak dari siaga bencana dan perubahan iklim di tahun 2021 akan mengakibatkan kemunduran musim tanam di Sumsel, terutama di lahan pertanian lebak. Seharusnya musim tanam dilakukan Oktober dan November ini," ungkap Plt Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Sumsel, R Bambang Pramono, Selasa (9/11/2021).

Baca Juga: Petani dan Nelayan di Sumsel Diminta Waspadai Hujan Intensitas Tinggi

1. Musim hujan juga menurunkan luas lahan pertanian

Plt Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura  Sumsel, R. Bambang Pramono (IDN Times/Rangga Erfizal)

Lahan pertanian lebak atau rawa sangat dipengaruhi pasang surut air. Saat intensitas hujan tinggi, genangan air akan mengurangi lahan pertanian di Sumsel.

"Sumsel kembali mengalami kemarau basah (April-September) sehingga mempengaruhi pertanian Sumsel. Saat ini, genangan air cukup tinggi karena musim hujan, sehingga ada penurunan luasan lahan pertanian," ungkap dia.

2. Siasati tingginya intensitas hujan

Ilustrasi pertanian (Dok. ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar)

Untuk mengatasi perubahan iklim tersebut, Dinas Pertanian mendorong percepatan masa tanam. Pada Agustus 2021, petani sudah melakukan penanaman lebih awal agar bisa panen lebih cepat pada Februari atau Maret 2022.

"Ini siasat kita menanam lebih cepat, karena kita sudah tahu musim tanam akan mundur akibat perubahan iklim," ujar dia.

3. Kualitas panen lebih rendah karena intensitas hujan

Ilustrasi pembibitan padi. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

La Nina di musim penghujan juga berdampak luas terhadap hasil pertanian. Beberapa langkah antisipasi coba dilakukan oleh pemerintah dengan bantuan pupuk, bibit, hingga alat sedot air untuk menguras genangan di wilayah pertanian.

"Pengaruh La Nina akan meningkatkan curah hujan. Secara otomatis, hal itu dapat mengakibatkan kualitas panen bisa saja rendah," jelas dia.

4. Dinas Pertanian klaim belum ada lahan terdampak bencana

IDN Times/Dhana Kencana

Bambang menambahkan, lahan pertanian Sumsel masih cukup baik meski sudah memasuki musim hujan dan dipengaruhi La Nina. Pihaknya belum menerima laporan tim di lapangan mengenai dampak bencana seperti banjir dan bandang.

Beberapa waktu lalu, wilayah pertanian di Pasemah Air Keruh, Kabupaten Empat Lawang, sempat terendam banjir. Namun sudah langsung ditangani dengan bantuan bibit dan alat percepatan panen.

"Memang ada lahan yang terendam, namun per tanaman masih baru tanam sekitar dua bulan, jadi belum memasuki musim panen. Maka belum ada lahan di Sumsel yang terdampak bencana (Hidrometeorologi)," jelas dia.

Baca Juga: Baturaja Diguyur Hujan Deras 2 Hari, 632 Rumah Terendam

Berita Terkini Lainnya