TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penyebaran Lokal Masif di 6 Daerah, Sumsel Seharusnya Terapkan PSBB

OTG Sumsel capai 2.035 orang

Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19, Prof Yuwono (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Palembang, IDN Times - Gugus Tugas Pencegahan dan Penanggulangan COVID-19 Sumsel mengungkapkan, sudah enam wilayah di Sumsel dengan kasus sebaran transmisi lokal yang masif. Seperti Ogan Komering Ulu, Lubuk Linggau, Palembang, Prabumulih, dan terbaru ditemukan kasus di Ogan Komering Ilir serta Ogan Ilir. 

Melihat kondisi dan fakta itu, Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di Sumsel meminta pemerintah pusat segera menyetujui pengajuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Bumi Sriwijaya.

"Idealnya untuk mengurangi sebaran (transmisi lokal) harus dilakukan lockdown atau PSBB. Gugus Tugas hanya sebatas pada program yang sepotong-potong. Program total pencegahan dengan melakukan PSBB menjadi kewenangan pemerintah pusat," ujar Jubir Gugus Tugas COVID-19 Sumsel, Profesor Yuwono kepada IDN Times, Kamis (7/5).

Baca Juga: Surat PSBB Sudah di Pemprov, Sekda Palembang: Besok Diproses Menkes

Baca Juga: Beri Sinyal Daerah Usulkan PSBB, Herman Deru Sebut 3 Faktor Utama

1. Jumlah pasien positif COVID-19 tertinggi berada di Palembang

Jubir gugus tugas Covid-19 Sumsel, Profesor Yuwono (IDN Times/Istimewa)

Menurut Yuwono, saat ini kondisi sebaran transmisi lokal terjadi hampir setiap hari. Dari hasil pemeriksaan sampel laboratorium oleh Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang, selalu ditemukan kasus baru.

Positif COVID-19 terbanyak pun berada di Kota Palembang dengan 121 kasus, pasien sembuh mencapai 29 orang, dan yang meninggal sudah dua orang.

"Fenomena tetap sama dengan yang saya sampaikan sejak awal, yaitu COVID-19 adalah virus yang sangat mudah menyebar meskipun tingkat fatalitasnya rendah," ungkap Yuwono.

Baca Juga: Sumsel Tertinggi Corona se-Sumatera, Herman Deru: Aku Aktif & Agresif

2. Kasus orang tanpa gejala (OTG) di Sumsel yang diambil sampel mencapai 849 orang

Fahrul Nurkolis Desain

Yuwono juga melihat, secara garis besar kasus positif di Sumsel paling banyak didominasi oleh orang tanpa gejala (OTG). Bahkan jumlah OTG saat ini tercatat mencapai 2.035 orang, di luar OTG yang telah diambil sampel swab sebanyak 849 orang.

Mereka yang OTG disinyalir pernah memiliki kontak langsung kepada pasien positif, dan memiliki risiko besar untuk menularkan virus dengan orang lain yang rentan.

"Total saat ini sudah 210 pasien positif di Sumsel, mayoritas dari mereka adalah OTG. Kasus OTG ini berbahaya jika menulari orang-orang yang imunitasnya rendah atau jelek," tegas dia.

Baca Juga: [LINIMASA] Perkembangan COVID-19 di Sumsel yang Kian Meresahkan

Berita Terkini Lainnya