Dispar Palembang Siapkan Rp3 Miliar Menata Kawasan BKB

Penataan untuk mengapai target wisatawan 2,5 juta orang

Palembang, IDN Times - Dinas Pariwisata (Dispar) Palembang berupaya meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Bumi Sriwijaya dengan berbagai cara, seperti penataan kawasan Benteng Kuto Besak (BKB) pada akhir 2023.

"Pemkot sedang membenahi halaman belakang Pasar 16 Ilir, dan kami juga akan menganggarkan dana Rp3 miliar untuk menata kawasan BKB," ujar Kepala Dispar Palembang, Sulaiman Amin, Senin (24/7/2023).

Baca Juga: Budayawan Sumsel Tak Setuju Nama Pasar 16 Ilir Palembang Diubah

1. Siapkan 107 obyek wisata andalan di Palembang

Dispar Palembang Siapkan Rp3 Miliar Menata Kawasan BKBKawasan Benteng Kuto Besak di Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Penataan kawasan BKB untuk menjadikan area tersebut sebagai tempat pariwisata potensial. Apalagi Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang sedang berupaya meningkatkan jumlah wisatawan dari 1,5 juta menjadi 2,5 juta pada 2023.

"Ada 107 obyek pariwisata yang akan menjadi andalan, terutama wisata kuliner, air, dan wisata sejarah. Maka sejumlah langkah revitalisasi dilakukan," katanya.

Baca Juga: Pemkot Daftarkan Pasar 16 Ilir Palembang Sebagai Cagar Budaya

2. Kawasan BKB Palembang sebagai ikon kota

Dispar Palembang Siapkan Rp3 Miliar Menata Kawasan BKBKawasan Benteng Kuto Besak di Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Menurut Sulaiman, penataan obyek wisata akan menarik minat wisatawan untuk terus berkunjung ke suatu tempat, dan wisata di pelataran Sungai Musi menjadi keunggulan Palembang yang harus dikembangkan.

"Kawasan BKB juga ikon wisata Palembang. Selain menikmati beragam produk khas UMKM, warga juga bisa menyaksikan cantiknya cahaya lampu di Jembatan Ampera," timpal dia.

3. Revitalisasi kawasan Sungai Musi kembalikan marwah

Dispar Palembang Siapkan Rp3 Miliar Menata Kawasan BKBKetua DPRD Palembang, Zainal Abidin (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Ketua DPRD Palembang, Zainal Abidin, menyambut baik upaya pemerintah untuk merevitalisasi kawasan pinggiran Sungai Musi. Program tersebut dinilai dapat mengembalikan marwah Sungai Musi sebagai halaman depan Kota Palembang.

”Selain dikenal dengan pempeknya, Palembang juga dikenal dengan Sungai Musi, kan," kata dia.

Namun Zainal berharap upaya revitalisasi tidak menghilangkan hak dari orang yang menggantungkan hidup di sana. Keterlibatan masyarakat sangat dibutuhkan untuk membangkitkan pariwisata kota.

Baca Juga: 1 Lift Jembatan Ampera Terpasang, Penggunaan Wisatawan Ditunda

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya