TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penculikan Babysitter Terungkap, Rekayasa Peras Majikan dan Penyalur

Motif pelaku melakukan pemerasan adalah ekonomi

Tersangka Romiati dihadapan Dirkrimum Polda Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)

Palembang, IDN Times - Drama penculikan babysitter yang viral di media sosial (medsos) terungkap. Ternyata korban yang ada di dalam video merekayasa penculikannya sendiri. Romiati Wulan Sari (25) pun diringkus jajaran Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumatera Selatan (Sumsel).

"Kita berhasil mengungkap kasus rekayasa penculikan yang dilakukan oleh tiga orang tersangka. Semuanya perempuan dan mereka adalah saudara sepupu," ujar Direskrimum Polda Sumsel, Kombes Pol Hisar Sialagan lewaat pers rilis di Polda Sumsel, Kamis (16/4).

Baca Juga: Viral Penculikan Babysitter di Palembang, Pelaku Minta Rp100 Juta

1. Sengaja peras majikan dan biro penyalur pembantu untuk dapatkan uang

Tersangka merekayasa kasusnya untuk mendapatkan uang (IDN Times/Rangga Erfizal)

Ketiga tersangka Romiati, Dedek Nurhayati (18), dan N (15) bersekongkol untuk memeras majikannya dan biro penyaluran pembantu untuk mencari keuntungan. Menurut Hisar, Romiati menjadi otak dalam kasus ini.

Dirinya sengaja melakukan pemerasan, karena menganggap akan lebih mudah mendapatkan uang dengan melakukan drama itu. Apalagi pelaku sempat mendapat uang dari majikannya di awal sebesar Rp700 ribu.

"Dari motifnya setelah kita tangkap mengaku masalah ekonomi. Kasus ini masih kita kembangkan," jelas dia.

Baca Juga: Bikin Kejahatan Lagi, Siap-siap Napi Asimilasi Masuk Sel Pengasingan

2. Polisi menduga tersangka benar-benar diculik

Ungkap kasus pemerasan (IDN Times/Rangga Erfizal)

Romiati memang sengaja pamit dari rumah majikannya. Dirinya beralasan akan membuat laporan di Polsek IT 1 karena tertipu membeli handphone. Hanya saja hingga sore hari dirinya tidak kunjung pulang, hingga akhirnya video penyiksaan rekayasa tersebar di media sosial.

"Dia mulai pagi izin keluar sama majikannya mengurus laporan polisi. Pada pukul 15.00 WIB, ada pesan masuk berisi ancaman bawah korban (tersangka) diculik. Asumsi kita awalnya korban terancam. Tapi setelah kita ungkap hasilnya berbeda," ujar Hisar.

3. Ketigas tersangka punya peran berbeda-beda

Ketiga tersangka saat rilis (IDN Times/Rangga Erfizal)

Mereka melakukan aksinya di rumah tersangka Dedek, di kawasan Talang Jambe Palembang. Menurut Hisar, polisi awalnya melakukan penyelidikan dengan mempelajari video yang direkam. Mulai dari cara mereka melakukan akting seolah-olah diculik.

"Mereka memiliki peran masing-masing. Romiati berperan sebagai yang diculik, Dedek sebagai orang yang mengancam dan menodongkan pisau serta menjerat korban. Dan N sebagai pelaku yang merekam," ujar dia.

Saat ini ketiganya masih diproses hukum karena terbukti melakukan pemerasan. 

Baca Juga: Alasan Tidak Ada Uang Keluar Penjara, Dua Napi Asimilasi Curi Motor 

Berita Terkini Lainnya