Pedagang Pasar 16 Palembang Mulai Lirik Penjualan Online
Penjualan tak membaik sedangkan online dianggap menjanjikan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Sudah 10 bulan pandemik COVID-19 membuat kondisi perekonomian di Bumi Sriwijaya terpuruk dan belum pulih. Sektor perdagangan merasakan perputaran uang yang lamban. Kondisi ini disampaikan Wiwit, salah satu pedagang baju di Pasar 16 Palembang.
Menurutnya sejak kasus COVID-19 terkonfirmasi ada di Palembang, aktivitas jual beli menjadi sepi. Tak ada keuntungan seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Saat ini aktivitas jual beli sedang sepi. Sangat jarang orang berbelanja akibat COVID-19," ungkap Wiwit pengelola Toko Baju Jasrial di Pasar 16 Palembang kepada IDN Times, Jumat (29/1/2021).
Baca Juga: Bappeda Litbang Catat Ekonomi Palembang Turun Hingga 4 Persen
1. Pendapatan berkurang jauh selama pandemik
Menurut Wiwit, dirinya harus banting tulang dan memutar otak agar bertahan di tengah pandemik. Hal ini tidak hanya dirasakan oleh dirinya, semua pedagang merasakan dampak yang sama. Menurutnya, dampak paling terasa saat pendapatan harian yang berkurang jauh.
"Jauh berkurangnya pendapatan, apa lagi kalau dibandingkan sebelum Maret. Pendapatan masih cukup tinggi," ujar dia.
Selama pandemik, berbagai kebijakan diambil pemerintah untuk membatasi penyebaran virus. Seperti Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) pada bulan Mei dan Juni 2020 lalu yang membuat toko-toko otomatis tutup.
"Setelah PSBB kondisi sempat membaik, namun tetap saja penjualan sepi tidak ramai seperti sebelum COVID-19," jelas dia.
Baca Juga: Perkembangan dan Tantangan Ekonomi Sumsel Pasca Pandemik