TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

OKI dan Muara Enim Terbanyak Hotspot di Semester Pertama 2020 

Penjara menanti pembakar hutan dan lahan

Kebakaran hutan dan lahan di Sumsel pada 2019 (Dok. BNPB)

Palembang, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Selatan (BPBD Sumsel) beserta perangkat daerah, mulai menyiapkan langkah penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) jelang musim kemarau. Dari data BPBD Sumsel, terpantau 1.721 hotspot (titik api) di hampir seluruh wilayah Sumsel sepanjang semester pertama 2020 . 

"Paling besar titik panas terjadi di kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mencapai 340 titik dan Muara Enim 338 titik," ungkap Ansori, Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan dari BPBD Sumsel, Jumat (12/6).

Baca Juga: 3 Kabupaten di Sumsel Tetapkan Status Siaga Karhutla

1. Titik api tersebar di 15 kabupaten dan kota

KLHK Mulai Lakukan TMC untuk Cegah Karhutla di Sumatera Selatan dan Jambi (Dok. KLHK)

Daerah lain yang memiliki titik api terbesar lainnya adalah Musi Banyuasin (Muba) sebanyak 292 titik, Banyuasin mencapai 186 titik, Ogan Ilir 124 titik, PALI 118 titik, OKU 72 titik, Musirawas 61 titik, Lahat 50 titik, dan Musirawas Utara (Muratara) sebanyak 33 titik.

Palembang juga terpantau ada 27 titik, dilanjutkan dengan Prabumulih sebanyak 23 titik, OKU Selatan 20 titik, OKU Timur sebanyak 18 titik, dan Empat Lawang sebanyak 11 titik. Kemudian Lubuk Linggau sebanyak lima titik dan paling sedikit berada di Pagaralam tiga titik.

"Hotspot terbesar terjadi pada bulan Maret lalu yang mencapai 457 titik," beber dia.

2. Pemprov Sumsel tetapkan Siaga Karhutla selama lima bulan

Karhutla yang terjadi di wilayah Sumsel tahun 2019 (IDN Times/Istimewa)

Demi mengantisipasi sebaran titik api yang semakin banyak, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel menetapkan Siaga Karhutla sejak Mei 2020 hingga Oktober 2020 mendatang.

Berapa pos komando di tingkat desa telah disiapkan dengan melibatkan perangkat desa dan instansi terkait. Mereka akan memantau titik api, sehingga ketika ada lahan yang terbakar dapat dicegah lebih dini.

“Untuk anggaran nantinya dibebankan pada APBN serta APBD Sumsel," sebutnya.

Baca Juga: Kelangkaan Makser N95 Bisa Terulang di Masa Rentan Karhutla

3. OKI Gunakan drone petakan wilayah rawan karhutla

Kapolres OKI meninjau tim penanganan Karhutla (IDN Times/Kominfo Pemkab OKI)

Kapolres OKI, AKBP Alamsyah Pelupessy mengatakan, pihaknya akan memantau lebih ketat menggunakan drone di wilayah rawan karhutla. Alamsyah tak ingin kejadian karhutla di tahun lalu kembali terulang di 2020.

"Sudah ada pemetaan titik rawan, sepanjang waktu kita akan awasi menggunakan drone khususnya wilayah rawan karhutla. Kita harus bahu-membahu dalam penanganan karhutla di OKI ini," jelas dia.

Baca Juga: Belum Selesai COVID-19, Pemerintah Bersiap Hadapi Karhutla di Sumsel

Berita Terkini Lainnya