TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mantan Jurnalis Ogan Ilir Bawa 3 Gagasan Anak Muda Lewat Pileg 2024

Soroti anak muda cuma lulusan SMA di daerah kampus Unsri

Ilustrasi pemilihan ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Ogan Ilir, IDN Times - Kiprah anak muda dalam perpolitikan Sumatra Selatan (Sumsel) kian dilirik. Generasi muda ramai-ramai mendaftar ke partai politik (Parpol) agar bisa turut serta dalam pesta demokrasi Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 mendatang.

Seorang anak muda yang maju dalam pesta demokrasi itu adalah Melly Puspita, mantan jurnalis di Bumi Sriwijaya. Melly menggunakan haknya sebagai warga negara untuk ikut andil dalam kontestasi Pileg di kampung halamannya, Kabupaten Ogan Ilir (OI).

"Harapan saya bisa mewakili generasi muda di Kabupaten Ogan Ilir untuk memperjuangankan aspirasi masyarakat luas," ungkap Melly kepada IDN Times, Sabtu (27/5/2023).

Baca Juga: Jumlah Pemilih di Sumsel Berkurang 29.772 Orang, KPU Beberkan Sebabnya

Baca Juga: Hanura Pecat 3 Anggota DPRD OKU Nyaleg dari Partai Lain 

1. Anak muda punya gagasan berbeda

Dok: Mely Puspita

Melly maju dalam Pileg OI di daerah pilih (Dapil) 2 meliputi 3 kecamatan, yakni Pemulutan, Pemulutan Selatan, dan Pemulutan Barat. Ia mengakui, kiprah anak muda dalam perpolitikan di Bumi Caram Seguguk sangat minim.

Ia menilai, gagasan yang dibawa oleh para senior-senior yang sudah lebih dahulu terjun ke politik dianggap belum menyentuh aspirasi anak muda di OI.

"Kiprah anak muda (di Parlemen) terkhususnya generasi millennial di Ogan Ilir tidak begitu terasa. Padahal ide kreatif yang dikembangkan anak muda dengan wawasannya belum tentu sama dengan visi dan misi para senior," jelas dia.

2. Tiga ide yang akan diperjuangan caleg muda di Ogan Ilir

Dok: Mely Puspita

Berbicara ide, Melly mencatat ada tiga gagasan perjuangan yang akan diwujudkannya ketika nanti terpilih di parlemen OI. Pertama soal pendidikan, kedua lapangan kerja, dan ketiga tentang pengentasan kemiskinan.

Menyangkut pendidikan, Melly mencatat angkatan muda di OI memiliki rata-rata pendidikan tamatan SMA. Padahal kampus terbesar di Sumsel berada di jantung ibu kota kabupaten tersebut. Dengan kata lain, dirinya akan mendorong pemerintah untuk menaikan taraf pendidikan masyarakat lewat beasiswa.

"Sekelas kabupaten ini, masih agak jarang yang namanya sarjana-sarjana perguruan tinggi, rata-rata pendidikan masyarakat hanya sebatas SMA. Kita ingin kualitas SDM di Ogan Ilir terus berkembang," jelas dia.

Selanjutnya, Melly melihat peluang untuk memperjuangkan lapangan kerja di Ogan Ilir. Anak-anak muda katanya banyak menganggur karena sedikitnya lapangan kerja atau pergi meninggalkan daerahnya karena terbatasnya lapangan kerja.

"Semua ini berkorelasi; peningkatan SDM, lapangan kerja, dan pengentasan kemiskinan. Saya melalui partai akan mendorong agar semua hak masyarakat terpenuhi. Contoh kecilnya dalam penyaluran bansos yang banyak tidak tepat sasaran. Fungsi legislatif harus memastikan pemda bekerja maksimal," jelas dia.

Baca Juga: Golkar Sumsel Sebut Uang Sawer Usai Daftar Caleg Hanya Spontanitas

3. Masyarakat biasa bisa lawan hegemoni dinasti politik

Ilustrasi Pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)

Tanpa latar belakang keluarga politisi, Melly tak gentar untuk bertarung memperebutkan kursi di DPRD Ogan Ilir. Menurutnya ide perubahan dapat mengalir tidak hanya oleh para politisi senior atau hegemoni dinasti politik politisi di daerah.

Masyarakat harus memperjuangkan nasibnya. Berangkat dari keresahan itu, Melly mengaku ingin berjuang untuk mengubah stigma soal dinasti politik di daerah.

"Bukan hanya mereka yang memiliki power saja bisa mengambil peran dalam gempita demokrasi. Jangan takut untuk terjun membawa kepentingan masyarakat, karena tujuan saya untuk mengubah paradigma itu," jelas dia.

Baca Juga: Kepala Daerah Maju Pileg Diminta Mundur Sebelum Akhir Oktober 2023

Berita Terkini Lainnya