Lahan Gambut Mulai Kering, BPBD Ingatkan Ancaman Karhutla
PPIKHL menetapkan Siaga 1
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatra Selatan (Sumsel) kian meluas. Data terbaru yang dikeluarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, terdapat 150,28 hektare (Ha) lahan yang sudah terbakar dalam 609 kejadian sejak Januari hingga Agustus 2020.
"Kabupaten Ogan Ilir dan Banyusin menjadi wilayah terbanyak terjadi karhutla, karena wilayah lahan kosong dan gambut mereka lebih banyak. Sehingga potensi ancaman lahan terbakar lebih besar dibandingkan daerah lain," ungkap Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Sumsel, Ansori, Kamis (3/9/2020).
Baca Juga: Masuki Musim Kemarau, Pangdam II Sriwijaya dan BPBD Patroli Udara
1. Hotspot mulai meningkat saat puncak kemarau
Sumsel sebelum masuk musim kemarau sudah dipetakan ke dalam 10 wilayah rawan karhutla. Sejauh ini, kebakaran baru terjadi di tujuh wilayah seperti Ogan Ilir seluas 70,3 ha, Banyuasin 64,73 ha, Muara Enim 7 ha, Palembang 5 ha, Musi Banyuasin 2 ha, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) 1 ha, dan Musi Rawas 0,25 ha.
"September ini adalah puncak musim kemarau. Kewaspadaan akan bencana karhutla harus ditingkatkan. Hotspot (titik panas) sudah jauh meningkat drastis. Pada Agustus tercatat ada 1.121 titik panas, meningkat dari Juli sekitar 388 titik panas," jelas Ansori.
Baca Juga: Polda Sumsel Amankan 22 Orang Terkait Karhutla Selama Juli-Agustus
Baca Juga: Sumsel Siapkan 9 Helikopter Asal Rusia dan Amerika Cegah Karhutla