TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

KPU Sebut Pilkada Serentak Sumsel 2020 Tak Ada Calon vs Kotak Kosong

Polda nilai tak ada tempat rawan di Pilkada Sumsel 2020

Ketua KPU Sumsel, Kelly Mariana (IDN Times/Rangga Erfizal)

Palembang, IDN Times -Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di Sumsel pada September 2020 mendatang diprediksi bakal banyak diminati calon perseorangan atau independen.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumsel, Kelly Mariana menyatakan, dengan banyaknya alternatif kontestan pilkada, maka tidak ada calon daerah yang akan menghadapi kotak kosong.  

"Prediksi Pilkada serentak tahun ini banyak calon, Independen diprediksi meningkat. Seperti Muratara, sebelumnya diisukan kotak kosong tidak ada, sekarang sudah ada calon," ujar dia, Senin (3/2).

1. Syarat calon perorangan harus mendapat dukungan suara 8,5 persen dari DPT

Ketua KPU Sumsel, Kelly Mariana (IDN Times/Rangga Erfizal)

Kelly mengungkapkan, saat pembukaan pada Maret nanti, akan ada pasangan calon independen yang mendaftar. Karena, syarat terlaksananya pilkada harus ada dua pasangan calon (paslon).

"Kami mengimbau parpol dan independen untuk segera mempersiapkan masing-masing calon, semakin banyak calon semakin bagus," ungkap dia.

Khusus calon perorangan atau independen, harus mendapatkan dukungan suara sebanyak 8,5 persen dari jumlah pemilih yang ada. 

"Rata-rata memang yang mendaftar lewat jalur independen harus memiliki dukungan 8,5 persen dari Daftar Pemilih Tetap (DPT), karena pemilihnya rata-rata 500.000 orang. Sedangkan untuk wilayah Pali, sekitar 10 persen karena DPT nya 150.000," ungkap dia.

2. KPU Sumsel menargetk partisipasi pemilih di atas 80 persen

Kantor Komisi Pemilihan Umum Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)

Menurut Kelly, Pilkada serentak 2020 ini tak jauh berbeda dengan Pemilu 2019 lalu. Kalau secara nasional rata-rata jumlah partisipasi tahun lalu di atas 80 persen. Maka, pihaknya juga menargetkan hal yang sama.

"Target pemilih tiap kabupaten berbeda, paling tidak sama seperti yang sebelumnya di atas 80 persen. Kita sudah melakukan sosialisasi, di antaranya tatap muka dengan media. Kegiatan lain yang langsung dilakukan dengan masyarakat dari berbagai macam pemilih berbeda," ujar dia.

3. KPU Sumsel lakukan coklit DPT pada April mendatang

Kantor KPU Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)

Untuk data pemilih, terang Kelly, saat ini sudah dilakukan pemeriksaan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Data pemilih di kabupaten/kota di pada Pemilu 2019 lalu cocokan dengan yang terbaru. Apakah ada yang meninggal atau data terbaru yang berpartisipasi akan diperbarui.

"Dari Kemendagri nanti diserahkan ke KPU pusat lalu ke KPU Sumsel. Kita akan lakukan pencocokan dan penelitian (coklit) sekitar bulan April," terang dia.

Baca Juga: Nah Lho! Ketua KPU Sumsel Kelly Mariana Dipanggil KPK

4. Pilkada serentak Sumsel masih gunakan bilik suara karton seperti pemilu

Seorang pekerja tengah merampungkan pengerjaan kotak suara Pemilu 2019 di Gudang eks Bandara Polonia, Medan (IDN Times/Prayugo Utomo)

Kelly meyakinkan, pada Pilkada serantak 2020 nanti tidak akan ada keterlambatan distribusi logistik, seperti yang terjadi pada Pemilu 2019 lalu. Karena jumlah surat suara hanya satu dan penggunaan kotak suara juga masih memakai kotak suara yang lama. 

"Mudah-mudahan logistik tidak terlalu berat. Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) masih yang lama, kotak suara juga masih menggunakan bahan duplex (kotak kardus) lama," tegas dia.

Berita Terkini Lainnya