Ketua dan Pengurus PSI Palembang Keluar, Isu Mahar Politik Mencuat
DPW PSI Sumsel mengakui ada bukti mahar politik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) diterpa isu mahar dalam pencalonan bakal calon legislatif (Bacaleg). Mantan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI Palembang, Toni, diduga dipecat akibat praktik mahar tersebut.
Hal ini disampaikan Ketua Dewan Pimpinanan Wilayah (DPW) PSI Sumsel, Hermanto. Menurutnya, pengunduran ketua dan pengurus DPD PSI Palembang akibat pelanggaran berat. Dirinya tidak menampik mahar politik telah dilakukan oleh Toni dkk.
"Kesalahannya memungut biaya ke Bacaleg dengan kisaran Rp5 juta per orang sebagai jaminan dicalonkan," ungkap Hermanto, Jumat (23/6/2023).
Baca Juga: Ratu Dewa Berpeluang Jadi Pj Wako Palembang Ganti Harnojoyo
Baca Juga: Warga Tegal Binangun Desak Masuk Palembang atau Golput Pemilu 2024
1. DPW PSI Sumsel kantongi bukti mahar
Polemik uang mahar tersebut mencoreng nama PSI. Menurut Hermanto, partai anak milenial tersebut tidak menggunakan uang untuk mengusung caleg yang akan maju di tingkat kota, kabupaten, provinsi, maupun nasional.
"Bukti-bukti transfer pernyataan sikap dan live orang yang dipungut ada. Modusnya dengan mengancam akan dicoret dari pencalonan," ujar dia.
Toni menambahkan, pihaknya hanya akan mengganti Ketua DPD PSI Palembang. Hanya saja, seluruh pengurus tersebut mengundurkan diri karena ketuanya dipaksa mengundurkan diri.
"Tapi mereka menolak, sehingga diganti dengan pengurus baru," jelas dia.
Baca Juga: Ketua dan Komisioner Bawaslu Ogan Ilir Ditahan karena Kasus Korupsi