Karhutla Sering Terjadi di Lahan Tak Produktif, Sumsel Ajukan Konsesi
Karhutla pertama Sumsel di 2021 dianggap karena kelalaian
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel), Herman Deru, menyebut kebakaran hutan dan lahan atau karhutla di Bumi Sriwijaya sering terjadi di lahan tak produktif.
"Kita akan segera atasi itu. Kita ketahui bahwa karhutla selalu saja di lahan yang tidak produktif," jelas dia, Kamis (11/2/2021) kemairn.
Deru menilai, perlu pengawasan yang intens dari semua pihak. Mulai dari kepala desa, Lurah hingga Camat, membantu pengawasan dan memberi sosialisasi kepada warga tentang pentingnya menjaga lahan tetap basah agar terhindar dari kebakaran.
Baca Juga: Lahan Gambut yang Terbakar di Muba Padam Setelah 2 Hari
1. Pemprov ajukan izin pengelolaan lahan konsesi ke KLHK
Deru menjelaskan, lahan gambut yang digunakan sebagai lahan konsesi berhasil dikelola untuk mencegah karhutla. Dibutuhkan kerja sama yang baik antara masyarakat dengan pemerintah didukung regulasi.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel telah meminta regulasi khusus kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), agar bisa mengelola 60 persen lahan yang tidak produktif di Sumsel.
"Ada regulasi khusus untuk lahan itu, apakah dibangun kerja sama TNI. Misal untuk produktivitasnya. Atau juga dibuat kerja sama kelompok masyarakat yang ada," jelas dia.
Baca Juga: Sumsel Kaji Status Siaga Darurat Cegah Karhutla Tahun 2021