TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Istri Penganiaya Perawat: Tangan Anak Saya Dikasih Tisu Toilet

Menurut ME, perawat CR sudah melakukan malapraktik 

Ilustrasi (IDN Times/Mardya Shakti)

Palembang, IDN Times - Istri tersangka penganiaya perawat Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Palembang berinisial ME, akhirnya angkat bicara soal kejadian yang menimpa suaminya dan korban CR.

Ia menjelaskan, perawat CR telah berlaku kasar terhadap anaknya berusia 2,5 tahun yang dirawat di rumah sakit. Usai melepas selang infus, tangan anaknya tak berhenti mengeluarkan darah. Ia mengaku sempat memanggil kepala perawat RS.

"Saya lihat darah di tangan anak saya tidak berhenti, langsung ketemu kepala perawat (minta tolong). Perawatnya beri penanganan, dikasih alkohol, dikasih kapas, langsung ditempel biar darahnya berhenti. Ditempel pakai plester," ungkap ME saat acara Talkshow Kompas TV, Kamis (23/4/2021) malam.

Baca Juga: Belasan Pengacara Bakal Bela Perawat Korban Kekerasan di Pengadilan

1. Tuding perawat melakukan malapraktik

Ilustrasi Kekerasan. IDN Times/Sukma Shakti

ME mengatakan, lambannya proses penanganan terhadap anaknya menjadi awal mula kejadian sepekan lalu. Ia mengaku sempat kaget ketika sang suami memilih cara kekerasan karena emosi setelah melihat kerja sang perawat.

Ia ingin melaporkan korban CR ke komisi etik dan pihak rumah sakit untuk memberikan evaluasi pelayanan. Menurutnya, apa yang dilakukan korban sudah termasuk malapraktik atau kelalaian.

"Ini kelalaian fatal, darahnya sudah kemana-mana. Awalnya saya ingin ada evaluasi dari Siloam. Jangan sampai kejadian ini terulang ke pasien lain," ungkap dia.

2. Perawat dianggap tidak profesional

Pelaku JT mengucapkan kata maaf usai diamankan di Polrestabes Palembang (IDN Times/Polrestabes Palembang)

Sedari awal perawat CR masuk ke ruangan, ME melihat ia sudah terlihat asal-asalan melepas selang infus. Tak sampai di situ, ME menyebut perawat telah bertindak kasar saat memberikan pelayanan.

Proses cabut selang infus terhadap anaknya disebut tidak profesional. Saat jarum sudah dilepas, korban tidak terlihat menempelkan kapas atau alkohol. CR disebut-sebut hanya menyuruh dirinya menekan dengan tisu.

"Saat itu saya tidak bisa terucap kata-kata. Saya hanya nurut tekan pakai tisu. Saya tidak sadar ternyata darah anak saya sudah mengalir banyak, di situ saya mulai panik. Perawatnya masih di situ dan bilang itu biasa aja," jelas dia.

Tidak sampai di sana, perawat CR justru menyalahkan ME atas perbuatannya yang langsung menggendong sang anak. ME disalahkan usai panik melihat tangan anaknya tidak berhenti mengeluarkan darah.

"Perawat cuma kasih tisu kamar mandi untuk tekan tangan anak saya. Masa tisu kamar mandi dilakukan untuk penanganan. Lalu dia cuma membersihkan darah yang keluar. Kepala perawatnya yang minta maaf atas kelalaian ini," ujar dia.

3. ME menceritakan semua kejadian ke suami

Pelaku JT mengucapkan kata maaf usai diamankan di Polrestabes Palembang (IDN Times/Polrestabes Palembang)

Setelah kepala perawat meminta maaf, ME mempertanyakan niat baik korban CR. Ia melihat tak ada penyesalan darinya karena menyebabkan tangan sang anak mengeluarkan darah begitu banyak.

ME lantas menghubungi suaminya dan menceritakan apa yang telah terjadi. Awalnya, tersangka JT datang minta bertemu dengan korban CR. ME sempat menceritakan seluruh kejadian ke suaminya.

"Saya tidak membenarkan hal tersebut (penganiayaan). Itu sama sekali tidak benar, itu di luar kontrol, emosi. Awalnya juga suami tidak marah," ungkap dia.

Baca Juga: Perawat Sempat Ingatkan Istri Tersangka Agar Tidak Gendong Anaknya

Berita Terkini Lainnya