Harga Ayam Naik, Asosiasi Peternak Sumsel Beberkan Alasannya
Peternak ayam Sumsel merugi Rp75 miliar selama pandemik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Harga ayam di pasaran Sumatra Selatan (Sumsel) merangkak naik. Asosiasi Masyarakat Peternak Sumsel mencatat, kenaikan harga ayam di pasaran terjadi selama sepekan terakhir, berkisar antara Rp38.000 hingga Rp40.000.
"Harga ayam di pasaran sempat mencapai harga tertinggi minggu lalu di pasar tradisional. Kalau di kandang, harga tertinggi Rp24.000," ungkap Ketua Asosiasi Masyarakat Peternak Sumsel, Ismaidi Chaniago kepada IDN Times. (17/11/2020).
Baca Juga: Cara Pelihara Ikan Guppy Hingga Datangkan Omzet Jutaan Rupiah
1. Ada pemangkasan peredaran ayam di pasar hingga 40 persen
Kenaikan harga ayam di pasar tradisional menurut Ismaidi terjadi setelah pemerintah pusat melalui Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian, melakukan pemangkasan hampir 40 persen jumlah peredaran ayam di pasar dalam dua bulan terakhir. Pemangkasan tersebut dilakukan untuk menjaga jumlah demand (permintaan) dan pasokan suplai tetap berimbang.
"Pembatasan ini tidak hanya di Sumsel tetapi seluruh Indonesia. Alasan pembatasan sebelumnya karena jumlah ayam di pasaran banjir. Jumlah tidak sesuai dengan permintaan," ujar Ismaidi.
Dirinya menilai, kelangkaan membuat harga ayam boiler atau ayam potong merupakan hal biasa. Dengan kebijakan ini ke depan, diharahapkan harga daging ayam akan kembali normal.
"Ini hanya insidental saja, jadi ayam yang masuk terbatas jumlahnya. Dimaksudkan agar pelan-pelan harga ayam terangkat, sehingga peternak kembali bergairah karena pandemik," jelas dia.
Baca Juga: Awasi Produk Berbahaya, BPOM Palembang Luncurkan Bucu Pasar