Gudang Plastik Terbakar, Api Sambar Dua Rumah Petinggi Polisi
Muncul beberapa kali ledakan besar yang membuat warga panik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Besarnya suara ledakan yang muncul dari gudang penggilingan plastik di Jalan Kolonel Sulaiman Amin (Talang Buruk), Kelurahan Karya Baru, Kecamatan Alang-alang Lebar, Palembang, Jumat (20/9) siang, membuat warga sekitar panik dan heboh.
Diduga, ledakan besar yang terjadi beberapa kali di area seluas 4.000 meter yang mengalami kebakaran tersebut, muncul dari kendaraan yang juga ikut termakan api.
Kepulan asap hitam dari sumber kebakaran yang menyeruak ke udara, sempat membuat aktivitas lalu lintas di Jalan Kolonel H Berlian yang berdekatan dengan lokasi, sedikit terganggu. Karena, sebagian pengendara yang melintas sempat menepi dan mengabadikan kebakaran tersebut dengan telepon seluler (ponsel) mereka.
Cepatnya api yang menjalar tersebut, mengakibatkan lima rumah bedeng yang didiami karyawan setempat dan rumah pemilik pabrik penggilingan plastik tersebut hangus terbakar. Bahkan, si jago merah itu juga meludeskan satu truk, dan tiga alat berat. Bahkan, kobaran api dari kebakaran itu menyambar ke rumah mantan Kapolres OKU Timur dan Kapolresta Jambi yang berada di komplek Arofatuna.
1. Kejadian bermula akibat salah satu karyawan tengah membakar sampah
Informasi yang didapat IDN Times di lokasi, kejadian kebakaran itu bermula pada pukul pukul 14.30 WIB, saat seorang pegawai gudang lagi membakar sampah di sekitar lingkungan gudang. Pada saat bersamaan, mesin penggiling yang lagi beroperasi tersambar api, sehingga mengakibatkan ledakan yang terdengar cukup besar dan mengegerkan warga setempat.
"Pegawainya tinggal di dalam gudang semua, di sana ada lima bedeng dan satu rumah. Informasinya tadi ada pegawainya yang membakar sampah," ujar Ketua RT 3, Sukni, Jumat (20/9).
Gudang barang bekas tersebut, diketahui milik Didi Kotan, pengusaha pengelolaan plastik bekas. Pada bagian dalam komplek pergudangan itu ada satu unit rumah dan lima bedeng yang ditinggali oleh para pegawainya. "Pegawainya sekitar 10 orang, dan saat kebakaran sudah tidak ada lagi, " ujar dia.
Baca Juga: Momen Karhutla, Herman Deru: Jangan Ambil Panggung Salahkan Gubernur