Fokus Tugas, Kepala Basarnas Palembang Lewati Natal di Jurang Lematang
Selamat merayakan Natal di medan evakuasi Pak Berty!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pagaralam, IDN Times - Bagi umat Kristiani, Hari Natal adalah momen yang ditunggu-tunggu untuk bisa merayakannya bersama keluarga dan orang terdekat. Sejauh apa pun tempat seseorang bekerja, maka orang tersebut akan tetap pulang ke rumah demi berkumpul dengan orang-orang yang dicintainya.
Namun, kondisi berbeda dengan apa yang dirasakan Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Palembang, Berty David Jeheskiel Kowaas, yang harus merelakan momen Natal-nya bersama keluarga berlalu begitu saja.
Bukan tanpa sebab, demi alasan kemanusiaan, Berty harus bergabung dengan Tim SAR lainnya untuk mencari dan mengevakuasi korban bus maut Sriwijaya Ekspress, yang terjatuh ke jurang Liku Lematang di Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, Pagaralam, Sumsel.
Berty bersama rekan-rekan Tim SAR lainnya, sudah harus fokus pada misi penyelamatan sehari sebelum Hari Natal atau sejak 24 Desember lalu.
"Tadi pagi (Rabu) saya menggunakan pesawat langsung bergabung dengan Tim SAR gabungan, untuk melakukan evakuasi korban yang masih hilang di Sungai Lematang, tempat bus yang jatuh pada Senin (23/12) lalu ," ungkap Berty kepada IDN Times, Rabu (25/12).
1. Berty harus relakan merayakan Natal bersama keluarga besar di Manado
Berty sudah sangat memahami, bahwa tugasnya sebagai kepala SAR pada sewaktu-waktu harus berpisah dengan keluarga, termasuk pada momen Hari Natal ini. Padahal, Berty sudah merencanakan akan merayakan Natal bersama keluarga besar di Manado.
Tapi keadaan berkata lain, Berty mendapat tugas wajib untuk menjaga pos Siaga Natal dan Tahun baru berakhir.
Sejak mendapat informasi peristiwa jatuhnya Bus Sriwijaya Ekspress tujuan Bengkulu-Palembang pada Senin (23/12) malam, Berty langsung melakukan monitor dari Palembang, guna mengetahui perkembangan dari kejadian tersebut.
Karena, untuk menuju ke lokasi kejadian di Kota Pagaralam, kalau menggunakan jalan darat dari Palembang, membutuhkan waktu sekitar 8 jam. "Sudah diperintahkan, selama siaga Natal kita tidak boleh meninggalkan pos masing-masing, sehingga harus standby setiap saat," tegas dia.
Baca Juga: Evakuasi Korban, Ada 8 Anak-anak Tewas Terjebak dalam Bus Sriwijaya
Baca Juga: Investigasi KNKT, Ternyata Usia Bus Sriwijaya lebih dari 20 Tahun