TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dua Laboratorium di Palembang Diharap Percepat Hasil Tes Sampel Corona

BBLK Palembang dan Laboratorium RSMH diminta bisa beroperasi

Foto hanya ilustrasi. (twitter.com/htTweets)

Palembang, IDN Times - Selama ini sampel yang diambil dari pasien dalam pengawasan (PDP) maupun orang dalam pemantauan (ODP) untuk mengetahui apakah positif terjangkit virus corona, harus dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) di Jakarta. Sementara, untuk hasilnya masih harus menunggu selama tiga hari. 

"Kalau dikirim ke Jakarta butuh waktu kira-kira tiga hari baru keluar hasil tesnya. Padahal, normalnya hanya 12 jam. Karena saat dikirim ke Jakarta pasti antre dengan sampel dari daerah lain," ujar juru bicara satgas pencegahan dan penanggulangan Corona Pemprov Sumsel, Profesor Yuwono, Selasa (17/3).

1. BBLK Palembang dan Laboratorium RSUP MH Palembang diajukan sebagai tempat pemeriksaan sampel di Sumsel

(Ilustrasi) ANTARA FOTO/Olha Mulalinda

Yuwono mengungkapkan, untuk mempersingkat pemeriksaan tersebut, maka Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang dan Laboratorium Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Mohammad Hoesin Palembang diajukan sebagai tempat pemeriksaan sampel di wilayah Sumsel.

"Jadi sejauh ini kita mengirim 8 sampel ODP dan PDP terbaru masih ke Litbangkes. Tadi sudah saya tanya, bagaimana persiapan untuk BBLK dan RSMH, karena di sana peralatan sudah cukup, tinggal persiapan butuh pengetesan dahulu hingga mendapatkan hasil lab yang real time sesuai Polymarese Chain Reaction (PCR)," ungkap dia.

Menurut Yuwono, biasanya hasil persiapan pengoperasian laboratorium tidak lama, hanya saja membutuhkan waktu tiga hari dengan tiga kali tes sampel yang telah diambil.

"Kalau dalam sehari satu sampel, maka kurang lebih tiga hari sudah bisa siap. Saya harap baik BBLK maupun RSMH bisa segera difungsikan," kata dia.

Baca Juga: Pasien Dalam Pemantauan dan Pengawasan di Sumsel Terus Bertambah

2. Banyaknya pasien membuat rumah sakit second line dibutuhkan

Ruang isolasi di RSMH Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Terkait instruksi Gubernur Sumsel mengenai penambahan rumah sakit second line untuk membantu rumah sakit rujukan, Yuwono menjelaskan, bahwa hal itu memang sebuah kebutuhan dan proses kewaspadaan terhadap penyebaran virus Corona.

"Persiapan ruang isolasi juga dilakukan, biasanya setiap rumah sakit yang punya akreditasi punya ruang isolasi," jelas dia.

Berita Terkini Lainnya