TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Air Lambat Mengalir ke Kolam Retensi Akibatkan Banjir di Palembang

Masyarakat diimbau tidak berada di dekat sungai saat hujan

Uji coba rumah pompa pengendali banjir di Muara Sungai Sekip Bendung 13 Ilir Palembang. IDN Times/Feny Maulia Agustin

Palembang, IDN Times - Musim hujan akibat pengaruh La Nina menjadi sorotan pejabat di Sumsel. Dalam sepekan terakhir, hujan telah menggenangi beberapa daerah di Sumsel. Khusus di Palembang, genangan air menjadi persoalan yang harus diantisipasi. Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatra VIII langsung menggelar apel kesiapsiagaan bencana.

"Saat ini curah hujan di wilayah Sumsel sangat tinggi, terutama di Palembang. Baru-baru ini saja terjadi banjir dan genangan air di sejumlah titik di Palembang, kita harus kerja cepat untuk menangani masalah ini," ungkap Kepala BBWS Sumatra VIII, Maryadi Utama, Kamis (4/11/2021).

Baca Juga: Pemkot Klaim Titik Banjir di Palembang Sudah Berkurang dan Tertangani

1. Pompa sedot air diharapkan bisa membawa air lebih cepat ke sungai besar

Uji coba rumah pompa pengendali banjir di Muara Sungai Sekip Bendung 13 Ilir Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Menurut Maryadi, banjir dan genangan yang terjadi di Palembang diakibatkan lambatnya air yang berada di sungai-sungai kecil mengalir ke kolam retensi atau sungai besar. Sebagai langkah antisipasi, pihaknya memfungsikan kolam retensi dan pompa-pompa penyedot air yang sudah ditempatkan di sejumlah lokasi rawan banjir.

"Ada beberapa yang telah kita inventaris untuk mencegah genangan lebih lama. Melalui operasi dan pemeliharaan, kita juga selalu melakukan sedimentasi sungai," jelas dia.

2. Persoalan lambatnya air mengalir sedang dipelajari

Banjir melanda OKU (IDN Times/istimewa)

Dirinya mencontohkan, air yang mengalir ke Sungai Bendung selama ini banyak yang tersumbat. Padahal ketika debit air di Sungai Bendung tinggi, kondisinya akan cepat turun. Pihaknya masih melakukan studi untuk menarik air dari anak sungai ke kolam retensi berlangsung cepat.

"Kita targetkan studi bisa cepat selesai, sehingga ada solusi untuk masalah ini," jelas dia.

Baca Juga: Baturaja Diguyur Hujan Deras 2 Hari, 632 Rumah Terendam

Berita Terkini Lainnya