41 Puskesmas di Palembang Gunakan Antigen Tentukan Status COVID-19
Dinkes menyebut laboratorium periksa PCR melebihi kapasitas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Palembang menyebut banyak sampel pasien COVID-19 terlambat diumumkan karena penumpukan di laboratorium. Beberapa sampel yang diumumkan pekan ini, umumnya merupakan sampel dari pemeriksaan pekan sebelumnya.
Sebanyak 41 puskesmas yang ada di Kota Palembang dalam sepekan terakhir sudah tidak menjalankan pemeriksaan Polymarese Chain Reaction (PCR). Dinkes Palembang menilai, hal ini akibat laboratorium kelebihan kapasitas periksa.
"Karena sebelumnya Puskesmas dan faskes di Palembang dapat mengirim sekitar 500-700 sampel per hari. Namun sejak Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) mengalami overload pemeriksaan sampel, maka kami tidak lagi memeriksa menggunakan PCR," ungkap Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Palembang, Yudhi Setiawan kepada IDN Times, Jumat (23/7/2021).
Baca Juga: Mendagri Instruksikan Sumsel Periksa 2.967 Orang Setiap Hari
1. PCR dilakukan mandiri di laboratorium swasta
Yudhi menjelaskan, masyarakat yang masih menginginkan tes PCR akan dialihkan ke rumah sakit atau laboratorium swasta. Hanya saja, pemeriksaan tersebut dilakukan secara mandiri atau biayanya tidak ditanggung pemerintah.
Menurutnya, wajar saja jika pengiriman sampel ke BBLK Palembang mengalami penumpukan karena ada kenaikan kasus. Sebelumnya, kasus positif lewat PCR di Palembang sempat menyentuh angka 300-500 kasus per hari.
"Bisa saja ada sampel dari Palembang yang belum karena keluarnya secara bertahap. Karena BBLK tidak hanya memeriksa sampel dari Palembang saja, ada kabupaten dan kota lain," jelas dia.
Baca Juga: 2 Oknum Satgas COVID-19 Ogan Ilir Terlibat Pungli Dipecat