TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wisata Sungai Sekanak Lambidaro Palembang Diresmikan Januari 2022

Proyek wisata dan normalisasi sungai itu sudah 92 persen

Proyek Sungai Sekanak Lambidaro Palembang Sudah 92 Persen (IDN Times/Dok. Kominfo Palembang)

Palembang, IDN Times - Pembangunan Sungai Sekanak Lambidaro sebagai proyek revitalisasi sungai di sekitar kawasan rusunawa, kelurahan 24 ilir, sudah mencapai angka 92 persen.

"Revitalisasi ini dilakukan sepanjang konstruksi 800 meter yang melingkupi sungai dari titik Jerambah Karang sampai jembatan di Palembang Indah Mal (PIM)," ujar Asisten II Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, Anshori, Rabu (1/12/2021).

Baca Juga: Pembangunan Sekanak Lambidaro Berlanjut, Anggaran Tambah Rp9 miliar

1. Proyek Sekanak Lambidaro diprediksi habiskan dana Rp42 miliar

Aliran Sungai Sekanak Lambidaro Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Proyek yang dimulai 5 Mei 2021 itu diprediksi memakan biaya senilai Rp42 miliar. Dana itu diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2021 dan 2022.

"Pinggir sungai sudah dibeton, dasar sudah dikeruk, sampah di permukaan mulai dibersihkan. Sisi konstruksi telah disemen untuk pedestrian," katanya.

Baca Juga: Pedestrian Sudirman Palembang Bakal Dipindah ke Sekanak

2. Proyek pembangunan tinggal persiapan pedestrian

Proyek Sungai Sekanak Lambidaro Palembang Sudah 92 Persen (IDN Times/Dok. Kominfo Palembang)

Berdasarkan peninjauan Pemkot Palembang, proyek yang hampir rampung itu rencananya diresmikan di awal Januari 2022. Sisa pengerjaan fokus pada bagian pedestrian jalan.

"Sepanjang 800 meter ini sudah dikerjakan, tinggal fokus ke pedestrian. Kita akan baguskan landskap-nya agar sungai sekanak ini bisa jadi destinasi wisata baru di Palembang," timpal dia.

3. Libatkan komunitas sungai untuk perawatan non struktural

Pemkot Palembang meninjau kawasan Restorasi Sekanak Lambidaro (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII, Maryadi Utama menambahkan, masalah terbesar dalam restorasi sungai sebenarnya bukan soal pembangunan, tetapi terkait perawatan setelah selesai.

"Akan ada nanti namanya masalah non struktural yang mencangkup perawatan, pembersihan, pemberdayaan warga sekitar dan komunitas, agar sungai ini terus bersih dan tidak kumuh," tambahnya.

Baca Juga: Pemkot Palembang Siap Bangun RTH di Bantaran Sungai Sekanak 24 Ilir

Berita Terkini Lainnya