Upacara HUT RI di Griya Agung Tanpa Peringatan Detik-detik Proklamasi
Hanya tiga petugas pengibar dan penurunan bendera
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Penyelenggaraan upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Republik Indonesia tingkat Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) pada 17 Agustus 2020 di Griya Agung, Palembang, dibatasi 10 menit dengan jumlah peserta terbatas. Petugas pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) pun hanya terdiri dari tiga orang.
Ketua Pelaksana Upacara 17 Agustus 2020 di Griya Agung, AKBP Dr. Sonny Triantoni mengatakan, biasanya upacara yang berlangsung 15 menit kini dipersingkat hanya 10 menit, karena meniadakan momen detik-detik pembacaan naskah Proklamasi.
"Tahun ini cuma tiga orang pengibar dan penurunan bendera. Tidak ada pasukan 8, 17 dan 45 masuk ke lapangan. Mereka juga melakukan rapid test untuk mengedepankan protokol COVID-19," ujarnya, Selasa (11/8/2020).
Baca Juga: Kasus COVID-19 Fluktuatif, Herman Deru Minta Sekolah Jangan Sembrono
1. Pasukan pengibar dan penurunan bendera Merah Putih hanya tiga orang
Meski jumlah petugas pengibar dan penurunan bendera Merah Putih terbatas, namun proses seleksi tetap mengambil 50 orang perwakilan. Terdiri dari 25 putra dan putri dari setiap kabupaten maupun kota di Sumsel, dengan sistem seleksi berjangka atau berjenjang.
"Prosedur ini (upacara tiga orang) jadi sejarah pertama di Paskibraka. Jadi tetap mengikuti (seleksi) secara sistematis, cuma prospek kegiatan di lapangan saja yang berbeda," kata dia.
Baca Juga: Merawat Baso Palembang, Bahasa Daerah Santun yang Kini Beranjak Sirna